Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seputar Keketuaan ASEAN 2023: Tema, Agenda, Isu Prioritas

Kompas.com - 30/01/2023, 08:00 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Keketuaan Indonesia di Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) resmi dimulai.

Hal tersebut ditandai dengan pembukaan yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (29/1/2023).

Acara bertajuk Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 tersebut diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Lengkap, Ini Daftar Nama Mata Uang Negara ASEAN

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi berkesempatan menyambangi Bundaran HI dengan menggunakan sepeda dari Istana Negara ke area pembukaan Kick Off.

Kepala Negara didampingi jajaran menteri kabinet Indonesia Maju, diantaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menko Polhukam Mahfud Md, Menteri BUMN Erick Thohir hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Penjabat Gubernur (Pj) DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Estafet Keketuaan ASEAN sebelumnya diberikan Kamboja kepada Indonesia, yang secara simbolis ditandai lewat penerimaan palu dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen kepada Presiden Jokowi pada 13 November 2022.

Keketuaan Indonesia kali ini merupakan yang kelima kalinya, setelah menjabat sebagai Ketua ASEAN di tahun 1976, 1996, 2003, dan 2011.

Tema Keketuaan ASEAN 2023

Selama mengemban Keketuaan ASEAN 2023, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan memimpin negara-negara ASEAN berkontribusi dan memberi solusi positif bagi dunia di tengah situasi global yang menantang, terutama di sektor ekonomi.

Baca juga: Apa Nama Mata Uang Resmi Negara Timor Leste?

“Tahun ini, Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah-tengah situasi global yang sangat tidak mudah. Krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan, perang, semuanya sedang terjadi,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi pada Senin (30/1/2023).

Meski demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut yakin bahwa ASEAN masih penting dan relevan bagi rakyat, kawasan, dan dunia.

“ASEAN akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas di Indo Pasifik. Bahwa ASEAN akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi dan sesuai tema kita ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara mengungkapkan, masa Keketuaan ASEAN 2023 akan dijalankan sejak awal Januari 2023 dan berlangsung hingga akhir Desember 2023.

“Sesuai tema besar ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, Indonesia selaku ketua dan tuan rumah diharapkan dapat memunculkan ide dan inisiatif baru dalam mengatasi tantangan serta isu krusial lainnya yang menjadi perhatian di kawasan ASEAN dan dunia,” ungkap Presiden.

Baca juga: Mengenal Nama Mata Uang Thailand dan Sejarahnya

Agenda dan isu prioritas ASEAN 2023

Kick Off Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 kemudian dilanjutkan dengan talkshow yang menghadirkan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kemlu Sidharto R. Suryodipuro.

Selain dua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang akan berlangsung di Labuan Bajo dan Jakarta, Sidharto juga menginfokan tentang pertemuan penting lainnya yang melibatkan para menteri luar negeri dan para menteri ekonomi.

“Keseluruhan akan ada 494 pertemuan, sekitar 300 pertemuan akan berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengungkap sejumlah isu prioritas yang akan dibahas dalam KTT ASEAN 2023 seperti isu ketahanan pangan, stabilitas keuangan, ketahanan energi, juga isu kesehatan.

“Setelah pandemi, kita harus memastikan untuk bisa kembali bangkit di berbagai kegiatan pertumbuhan ekonomi. Termasuk pengembangan ekonomi digital,” jelas Sidharto.

Ia menuturkan bahwa tahun ini, ASEAN memiliki misi memastikan kawasannya tetap menjadi titik terang dalam perekonomian dunia. Tentunya, hal ini guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi ASEAN dapat berlangsung stabil.

Baca juga: Daftar Gambar Uang Kertas Baru Emisi 2022 Rp 1.000 hingga Rp 100.000

“Tahun lalu, bisa kita hadapi dengan cukup baik. Tahun ini, harus tetap kita lakukan karena ASEAN memiliki modal besar dengan penduduk lebih dari 600 juta yang merupakan kekuatan yang patut dipertimbangkan. Bahkan dari segi investasi dunia, ASEAN merupakan brightspot bagi berbagai negara,” tutur Sidharto.

Kesiapan infrastruktur TIK dan komunikasi publik

Sementara itu, sebagai upaya amplifikasi komunikasi mengenai peran Indonesia sebagai Ketua ASEAN di tahun ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung sepenuhnya momentum itu dengan menyiapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) hingga komunikasi publik, demi suksesnya gawean tersebut seperti G20.

Baca juga: Apa Nama Mata Uang Resmi Papua Nugini?

“Kita akan menyediakan infrastruktur komunikasi, jaringan internet misalnya, supaya proses summit atau side event nanti berlangsung secara baik dan komunikasinya lancar,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong.

Sedangkan untuk komunikasi publik, Usman menjelaskan bahwa Kementerian Kominfo juga memfasilitasi peliputan media di berbagai kanal, termasuk penyediaan media center. Serta, melakukan amplifikasi komunikasi melalui berbagai side event.

“Peran Kemenkominfo juga besar dalam hal substansi, perihal pembicaraan-pembicaraan terkait dengan perkembangan dunia digital di negara-negara ASEAN,” tambah Usman.

Baca juga: Mengapa Negara Singapura Lebih Berfokus pada Perdagangan dan Industri?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com