Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pastikan Ketersediaan Beras Aman, Mentan SYL: Januari-Maret Ada Overstock 3 Juta Ton

Kompas.com - 31/01/2023, 20:15 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan ketersediaan beras pada Februari, Maret, dan untuk beberapa bulan ke depan dalam kondisi aman.

“Dalam Januari-Maret kurang lebih ada overstock kita 3 juta karena kurang lebih ada 12 juta ton hasil panen yang ada sekarang ini," ujarnya, Selasa (31/1/2023).

SYL juga mengatakan, stok yang ada saat ini masih dalam kategori sementara karena puncak panen raya masih akan terjadi pada April dan Mei.

Itu berarti, stok yang ada saat ini masih akan bertambah seiring dengan panen yang dilakukan di sejumlah sentra.

"Ingat, stok yang sampai Maret itu bukan puncak panen, loh. Puncak panen kita Maret-April-Mei, berarti berjalan ke sana masih panjang," katanya dalam siaran pers, Selasa.

Baca juga: Mentan SYL: Badan Karantina Pertanian Bukan Penjaga Pintu, Mereka Energizer Ekspor dan Impor

SYL mengatakan itu berdasarkan pencocokan data dengan Badan Pusat Statistik (BPS), standing crop, dan laporan dari daerah.

Laporan tersebut menyebutkan, stok beras pada Januari, Februari, dan Maret mencapai 3 juta ton dari hasil panen saat ini.

"Alhamdulillah, sesudah mencocokan semua data ini, kemudian kami faktualisasi dengan laporan 17 provinsi dan tanggapan dari masing-masing kepala dinas (kadis) dan gubernur. Ternyata, hasilnya oke. Alhamdulillah,” katanya.

SYL menyebutkan, selama ini data yang digunakan adalah data verifikasi dari sejumlah pemantauan yang diterima BPS sebagai lembaga negara dalam mengurus data Indonesia.

"Tentu saja rujukan utama yang kami pakai adalah data BPS. Tetapi data satelit yang kami miliki juga mem-back up,” katanya.

Baca juga: Hadapi Krisis Pangan Global, Mentan SYL Komitmen Tingkatkan Produksi Pangan

Oleh karena itu, SYL mencoba melakukan sinkronisasi antara data satelit dan data standing crop yang ada. Ternyata, data standing crop Kementerian Pertanian (Kementan) dengan data yang dari BPS kurang lebih sama.

SYL juga mengatakan, secara teknis Kementan memiliki perangkat digital yang berfungsi memantau data beras nasional.

Pendekatan digital itu memiliki resolusi gambar yang cukup jelas, yaitu 10x10 untuk mengetahui seberapa besar perkembangan pertanaman.

"Sekali lagi, setelah dilakukan check and recheck data yang kami miliki, baik secara data administratif laporan daerah, data BPS maupun data standing crop melalui satelit atau digital sistem yang kami miliki, beras kita dalam kondisi aman,” ujarnya.

Dia pun menegaskan, masalah beras tidak boleh main-main. Untuk itu, dia meminta semua pihak menghargai jerih payah petani.

Baca juga: Mentan SYL Bantah Food Estate Kalteng Gagal

“Tentu saja kita harus berterima kasih kepada petani dengan segala keringat mereka. Produksinya harus kita hargai, ada aspek lain seperti ukuran Kementan adalah ketersediaan," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Menteri KP Sebut Hasil Penambangan Pasir Laut Bukan untuk Diekspor

Whats New
Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Soal Penundaan Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Bea Cukai: Harus Diatur Kembali oleh Mendag

Whats New
Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Apindo Imbau Pengusaha Bayar THR 2024 Tepat Waktu

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Earn Smart
Literasi Keuangan yang Terlupakan

Literasi Keuangan yang Terlupakan

Whats New
Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Whats New
Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

BrandzView
Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com