Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Mahal, Jokowi Instruksikan BUMN Pangan Tingkatkan Serapan

Kompas.com - 07/02/2023, 10:08 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai upaya untuk menekan harga beras yang melonjak, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk melakukan stabilisasi harga beras.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai bertemu Jokowi bersama beberapa pakar pertanian di Istana Kepresidenan, Senin (6/2/2023).

"Yang dibahas adalah mengenai integrasi BUMN di bidang pangan," kata Arief.

"Jadi bagaimana kita semua menyiapkan off taker, jadi Pak Presiden menyampaikan bahwa kalau saudara-saudara kita ini (Kementan) fokusnya produksi, kemudian BUMN pangan bisa menjadi offtaker, maka enggak ada lagi harga jatuh di tingkat produksi di hulu, tinggal nanti bisa terintegrasi untuk menyiapkan itu semua," ujar Arief.

Baca juga: Harga Beras Masih Mahal, Pedagang Pasar: Ini Salahnya Bulog

Arief menyebutkan, untuk meningkatkan penyerapan BUMN pangan, nantinya Jokowi bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan akan membahas terkait pendanaan yang diperlukan.

"Misalnya untuk jagung, dan kedelai ada di Bulog. Kemudian dalam Perpres 66 tahun 2021 menteri BUMN memberikan kuasa, surat kuasa kepada Kepala Badan pangan nasional untuk penugasan-penugasan perum bulog, ini kan perlu (dana)," jelas Arief.

Arief mengatakan, terdapat dua poin dalam anggaran yang nantinya akan diberikan. Pertama adalah dari APBN, dan kedua adalah dana murah dari Himbara.

"Tentunya skema dengan dana murah itu berarti ada rate yang rendah. Nah ini kan perlu sinkronisasi dengan teman-teman di Bank Indonesia juga dan Menteri Keuangan. Ini yang dibahas lagi nanti," sambung Arief.

Sebelumnya, harga beras di Indonesia melonjak mencapai Rp 12.000 per kilogram (kg). Padahal, pemerintah sudah membuka keran impor, hingga melakukan operasi pasar.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, kenaikan harga beras terjadi karena beras yang dipasok oleh Bulog ke pasar tradisional adalah beras dengan kualitas premium atau maksimum butir patah 15 persen.

Zulhas bilang, harga beras Bulog yang dijual oleh pedagang adalah diatas Rp 10.000 per kg. Padahal, harga beras Bulog dilepas seharga Rp 8.300 per kg, dimana seharusnya pedagang menjual Rp 9.540 per kg.

"Jadi beras yang dikeluarkan Bulog itu kan harganya Rp 8.300 per kg, harusnya sampai ke pasar itu Rp 9.540 per kg. Ada keuntungan yang di tengah sama pengecer, tapi kadang-kadang diambil besar, karena berasnya bagus, dijual premium," kata Zulhas, seperti diberitakan Kompas.com Minggu (5/2/2023).

Baca juga: Sudah Impor hingga Operasi Pasar, Kenapa Harga Beras Masih Mahal?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com