Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Digital: Definisi, Langkah Pengembangan, dan Jenis-jenisnya

Kompas.com - 20/02/2023, 07:38 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rupiah digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) tengah dikembangkan oleh berbagai bank sentral di dunia, termasuk Bank Indonesia (BI)

Guna merealisasikan rupiah digital, BI meluncurkan Proyek Garuda memayungi berbagai inisiatif eksplorasi atas berbagai pilihan desain arsitektur CBDC Indonesia yang dinamai rupiah digital.

Lantas apa itu rupiah digital?

Baca juga: Melihat Dampak Keputusan Penahanan Suku Bunga BI terhadap Rupiah

Definisi rupiah digital

Dikutip dari laman resmi BI, rupiah digital adalah mata uang rupiah yang berformat digital.

Penting untuk diingat, rupiah digital tidak termasuk dalam aset kripto ataupun stablecoins.

Fungsi dari rupiah digital sama dengan uang rupiah kertas, logam, elektronik, dan uang dalam Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) kartu debit dan kredit yang dapat digunakan untuk alat tukar.

Namun yang membedakan rupiah digital dengan yang uang APMK maupun uang elektronik ialah terletak pada pihak yang menerbitkannya.

Rupiah digital hanya diterbitkan oleh BI. Sementara kartu debit dan kredit diterbitkan oleh bank sedangkan uang elektronik diterbitkan oleh non-bank.

Lantaran rupiah digital diterbitkan oleh bank sentral, maka mata uang ini memiliki risiko yang lebih rendah dan lebih terjamin keamanannya dibanding e-money dan e-wallet.

Jenis rupiah digital

Rupiah digital akan diterbitkan dalam dua jenis, yaitu rupiah digital wholesale atau w-Rupiah Digital dan rupiah digital ritel atau r-Rupiah Digital.

Rupiah digital wholesale memiliki cakupan akses terbatas dan hanya didistribusikan untuk penyelesaian transaksi wholesale seperti operasi moneter, transaksi pasar valas, dan transaksi pasar uang.

Sementara rupiah digital ritel memiliki cakupan akses yang terbuka untuk publik serta didistribusikan untuk berbagai transaksi ritel baik dalam bentuk transaksi pembayaran maupun transfer, oleh personal atau individu maupun bisnis seperti merchant dan korporasi.

Baca juga: Masyarakat Dapat Beri Masukan Terkait Pengembangan Rupiah Digital, Ini Caranya

Langkah pengembangan rupiah digital

Langkah awal pengembangan rupiah digital BI melalui Proyek Garuda adalah dengan menerbitkan white paper sebagai komunikasi kepada masyarakat terhadap rencana pengembangan rupiah digital.

Selain itu, white paper bertujuan untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak terkait.

Setelah penerbitan white paper, BI akan menempuh rangkaian pengembangan secara interatif dan bertahap yang? dimulai dengan menggalang pandangan publik terhadap desain rupiah digital.

Adapun desain rupiah digital dimulai dari konsultasi publik (consultative paper dan focus group discussion), eksperimen teknologi (proof of concept, prototyping, dan piloting or sandboxing), dan diakhiri reviu atas stance kebijakan.

Rangkaian berulang tersebut bertujuan untuk membuka ruang fleksibilitas yang luas bagi pemangku kepentingan dan industri untuk menyiapkan diri dan melakukan uji coba secara bersama-sama sebelum rupiah digital diimplementasikan.

Meskipun proses penerbitan rupiah digital masih harus melalui jalan yang panjang. Namun rupiah digital adalah sebuah keniscayaan.

Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, rupiah digital juga menjadi solusi yang memastikan rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.

Baca juga: Masa Depan Rupiah Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com