JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan dapat mengangkut 63 juta ton barang pada 2023, atau naik 8 persen dibandingkan tahun 2022 yaitu sebesar Rp 58 juta ton.
"KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api," kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan tertulis, Kamis (23/2/2023).
Joni mengatakan, sepanjang 2022, KAI mengangkut 58.006.880 ton barang (unaudited) atau meningkat 15 persen dibandingkan 2021 sebanyak 50.261.778 ton barang.
Baca juga: Anak Perusahaan KAI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, Cek Syaratnya
Ia mengatakan, komoditi yang mengalami peningkatan tertinggi yaitu batu bara, bertambah 7 juta ton atau naik 18 persen dari 38,3 juta ton menjadi 45,4 juta ton.
Selain itu, peningkatan diikuti pada angkutan peti kemas yang naik 716.000 ton atau naik 17 persen dari 4,1 juta ton menjadi 4,8 juta ton. Adapun tren positif juga terjadi pada komoditi lain seperti BBM, semen, retail, dan lainnya.
"Meningkatnya angkutan barang KAI pada 2022 antara lain didorong oleh adanya penambahan gerbong barang serta perjalanan kereta api barang," ujarnya.
Baca juga: 8 Cara Beli Tiket Kereta Lebaran via KAI Access
Joni mengatakan, KAI melayani berbagai komoditi angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, retail, dan lainnya.
Ia mengatakan, angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional.
“Kelebihan kereta api salah satunya adalah kapasitasnya yang sangat besar. Satu gerbong bisa mengangkut 50 ton atau seukuran 2 truk kontainer. Bahkan, satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumatera bagian selatan dapat menarik 60 gerbong atau 3.000 ton sekaligus. Jika diangkut truk butuh kurang lebih 120 truk,” tuturnya.
Baca juga: KAI Jual Tiket Kereta Api Lebaran Mulai 26 Februari 2023, Bisa Dipesan di Sini
Lebih lanjut, Joni mengatakan, KAI akan terus mengembangkan sarana dan prasarana angkutan barang serta mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru untuk mencapai target volume sebesar 105 juta ton di tahun 2027.
"KAI akan mengembangkan stasiun sebagai suatu ekosistem layanan untuk menyediakan jasa gudang transit berbasis rel. Di bidang teknologi informasi, akan mengembangkan sistem aplikasi yang akan memudahkan KAI dan mitra untuk dapat memonitor data serta pergerakan barangnya secara realtime," ucap dia.
Baca juga: KAI: Tiket Kereta Masa Angkutan Lebaran 2023 Bisa Dibeli Mulai 26 Februari
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.