Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDM Terbatas, Alasan Beras Bulog Belum Masuk ke Alfamart dan Indomaret

Kompas.com - 24/02/2023, 08:38 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mendey mengatakan, salah satu alasan mengapa beras premium milik Bulog belum masuk ke ritel Alfamart dan Indomaret adalah lantaran pendistribusian berasnya dari Perum Bulog ke retail modern membutuhkan waktu.

Dia menuturkan, Bulog memiliki keterbatasan mulai dari mesin pengemasan maupun tenaga kerja sehingga dibutuhkan waktu lebih lama.

“Karena kan kita terima per 5 kikogram, tidak ada terima dalam bentuk karung, kita tidak ada kemas-kemas kan. Jadi mereka (Bulog) kan untuk memproduksi dari yang beras impor Thailand karung ke (kemasan) yang 5 kilogram ada keterbatasan, mesin, tenaga dan butuh waktu,” ujar Roy saat ditemui di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

“Jadi mereka lagi bekerja terus, maksimal. Jadi ini tidak mudah, tapi mestinya bisa terurai,” sambung Roy.

Baca juga: Beras Bulog Belum Dijual di Indomaret, Manajemen: Distribusi Belum Menyeluruh

Peredaran beras Bulog tidak merata

Roy mengatakan, beras operasi pasar Bulog ini baru tersedia di ritel-ritel modern di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) saja.

“Apakah sudah ada? Sudah. Tapi belum merata. Seperti di Hypermart, Indomaret, Alfamart di kota-kota besar lah Jabodetabek baru kemudian Jawa Barat,” kata Roy.

Dia juga mengatakan, pihaknya sudah memesan atau pre-order (PO) kepada Bulog agar stok beras premium Bulog bisa segera ada di ritel Indomaret dan Alfamart .

Bahkan dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memproritaskan anggota Aprindo yang stoknya kosong untuk dipasok lebih dulu.

“Kita sudah ada kordinasi dengan Kelapa Bapanas (Badan Pangan Nasional) di mana Aprindo punya anggota yang kosong biar diutamakan untuk dipasok,” ujarnya.

Baca juga: Beras Medium Bulog Belum Dijual di Alfamart dan Indomaret Kemanggisan


Diberitakan sebelumnya, Beras medium Bulog belum dijual di ritel Alfamart dan Indomaret wilayah Kemanggisan, Jakarta Barat.

Padahal Pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) menjanjikan, 2 pekan yang lalu Bulog kualitas medium bakal dijual di ritel Alfamart dan Indomaret.

Kompas.com mencoba untuk mengunjungi Indomaret di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Di bagian rak penyimpanan beras tidak ditemukan sama sekali beras premium Bulog yang kemasan 5 kilogram.

Bahkan rak putih khusus beras terlihat kosong.

"Beras Bulog enggak ada, belum pernah masuk ke sini," ujar Ridwan salah satu petugas Indomaret di sana saat ditemui Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Beras di Ritel Indomaret dan Alfamidi di Kemanggisan Kosong, Alfamart Stoknya Menipis

Ridwan bilang, dari atasannya pun belum pernah memerintahkan timnya untuk menjual beras Bulog.

Tak jauh dari lokasi tersebut, Kompas.com mencoba bergeser ke ritel Alfamidi Palmerah Utara.

Serupa, Kompas.com tidak menemukan beras Bulog yang dijajal di rak beras. Hanya beras Pandan Wangi merk Alfamidi yang dijejerkan, bersama dengan beras merah milik ID Food.

Fahmi petugas Alfamidi Palmerah Utara mengaku tidak tahu menahu bahwa beras Bulog bakal dijual di ritel modern.

Dirinya bersama timnya hanya menjual beras yang sudah ditentukan oleh atasannya. "Yah belum dijual karena memang enggak ada arahan. Ini (beras pandan wangi) juga baru saja datang, harganya Rp 89.000," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com