Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Stok Beras di Toko-toko Ritel Modern Menipis...

Kompas.com - 26/02/2023, 07:56 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketersediaan beras di pasaran sulit didapatkan, bahkan sampai di toko-toko ritel modern. Kalaupun stoknya ada, harganya pasti melambung tinggi. 

Kompas.com sudah mendatangi beberapa toko ritel modern di Jakarta Barat untuk mencari beras beberapa hari lalu.

Di Alfamidi Palmerah Utara, Jakarta Barat, stok beras sangat terbatas. Hanya ada beras merek Pandan Wangi Alfamidi kemasan 5 kilogram dan beras merah kemasan 2 kilogram saja yang tersedia di rak. Sementara merek lainnya tidak terlihat.

Baca juga: Mendag Zulhas: Beras Sudah Banyak, Sebentar Lagi Panen Raya

Salah satu karyawan Alfamidi yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sudah lebih dari 3 minggu beras merek lain kosong.

"Kosong, kemasan lain yang isi 5 kilogram kosong. Sudah 3 minggu kosong," ujarnya kepada Kompas.com saat ditemui di Alfamidi Palmerah Utara, Rabu (22/2/2023).

Akibat minimnya stok, harga beras jadi melambung. Beras merek Pandan Wangi Alfamidi kemasan 5 kilogram misalnya jadi dibanderol Rp 89.000, naik drastis dari sebelumnya yang hanya Rp 60.000-an saja.

Baca juga: Aprindo Ungkap Penyebab Naiknya Harga Beras Premium di Ritel Modern


Kompas.com juga mendatangi Alfamart yang berada di Kemanggisan Pulo. Namun stok beras yang tersedia terbatas hanya sekitar 5 kemasan yang isinya masing-masing 5 kilogram beras.

Hal lebih parah terjadi di Indomaret SPBU Palmerah Utara. Saat Kompas.com datang, tidak ada satu pun jenis beras dijual di toko ritel tersebut. Andy, salah satu karyawan Indomaret tersebut mengatakan kekosongan stok beras baru terjadi. Pihaknya masih menunggu pasokan beras dari suplier.

Stok tipis diborong pembeli

Jeny, salah satu karyawan Alfamart mengatakan memang belakangan ini banyak sekali pembeli yang mencari beras.

Baca juga: Aprindo Optimistis Harga Beras di Ritel Modern Turun Sebelum Lebaran

Sekalipun tidak ada promo yang biasanya banyak diberikan khusus untuk beras, pembeli tetap memborong beras.

"Iya memang banyak yang beli, semua merek sih, enggak merek tertentu yang dibeli," kata dia.

Marketing Communication Executive Director Indomaret Bastari Akmal mengatakan, kosongnya stok beras di Indomaret terjadi lantaran kebutuhan akan beras dari konsumen Indomaret meningkat.

"Saat ini memang kebutuhan akan beras dari konsumen Indomaret meningkat," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/2/2023).

Oleh karena itu, lanjut dia, untuk memenuhi kebutuhan konsumennya akan beras, Indomaret akan terus berkoordinasi dengan para supplier untuk pengadaan. Sementara untuk jumlah pengadaan Bastari belum bisa membeberkan.

Baca juga: Beras Bulog Belum Dijual di Indomaret, Manajemen: Distribusi Belum Menyeluruh

Harga beras dinaikkan

Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) tak menampik jika harga beras premium di ritel modern mengalami kenaikan.

Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey mengatakan, kenaikan itu terjadi mulai pertengahan Februari 2023.

"Kenyataannya demikian karena beras itu belum panen dan tebusnya juga mahal. Ya baru akhir bulan ini," ujar Roy saat ditemui di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Menurut dia, penyebab dari kenaikan harga beras berkaitan dengan stok pemintaan dan penawaran (supply dan demand). Belum lagi lantaran pasokan beras saat ini masih kurang.

"Demand enggak pernah turun dan suplai berfluktuasi. Itu dasar utama kenapa ada pergerakan harga, perubahan harga bahkan ketersediaan yang juga tersedia berkurang dan seterusnya. Jadi case-nya ini adalah demand supply," kata Roy

Baca juga: Beras Medium Bulog Belum Dijual di Alfamart dan Indomaret Kemanggisan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com