Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] KAI: Naik Kereta Tak Perlu Bawa Bukti Vaksin | Transfer Antar-rekening BCA Jadi Rp 1

Kompas.com - 03/03/2023, 05:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

"Apakah ada Indonesia ada risiko untuk resesi? Sangat kecil, Kita optimis jawabannya enggak," kata dia, di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Dibandingkan Prediksi Resesi JP Morgan memprediksi, perekonomian Indonesia masih akan tumbuh positif di tengah berbagai sentimen global yang ada. Prospek positif itu utamanya didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat.

Simak selengkapnya di sini

4. Soal Seruan Tak Bayar Pajak, Dirjen Pajak: Mohon Dipisahkan antara Kasus dan Kewajiban

Baru-baru ini muncul seruan tak bayar pajak sebagai buntut kasus pejabat pajak yang memiliki harta kekayaan yang dinilai tak wajar.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suryo Utomo mengatakan, masyarakat harus dapat membedakan kasus yang tengah berjalan dengan kewajiban membayar pajak.

"Kami melihatnya seperti ini, dipisahkan kasus (pejabat pajak) dengan kewajiban (bayar pajak)," kata Suryo dalam konferensi pers di Gedung Radius Prawiro DJPK, Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Suryo menekankan, pajak yang masuk ke kas negara akan kembali ke masyarakat untuk pembangunan.

Selengkapnya baca di sini

5. Alasan Guru dan Ibu-ibu Banyak Terjerat Pinjol Ilegal, OJK: Keterbatasan Akses Pembiayaan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan, guru jadi profesi yang paling kerap terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari mengutip hasil riset No Limit Indonesia menjabarkan, sebanyak 43 persen korban pinjol ilegal berasal dari profesi guru.

Riset tersebut juga menemukan, korban pemutusan hubungan kerja (PHK) menempati urutan kedua dengan persentase 21 persen dan ibu rumah tangga pada posisi kedua dengan persentase 18 persen.

"Hasil penelitian ini sangat menarik, yaitu Guru yang kita harapkan memiliki tingkat literasi yang tinggi, ternyata paling banyak terkena jebakan pinjaman (online) ilegal," ujar dia kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Apa sebabnya? Simak di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com