Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Penuhi Kebutuhan Pasar Kopi, Mentan SYL Upayakan Tingkatkan Minat Milenial Jadi Petani Kopi

Kompas.com - 03/03/2023, 13:40 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Menurutnya, ketertarikan generasi muda terhadap potensi komoditas perkebunan perlu ditumbuhkembangkan.

"Mari kita kenalkan kepada anak-anak muda potensi keunggulan komoditas perkebunan yang luar biasa ini,” jelas Andi Nur.

Baca juga: Mengenal Bauksit, Komoditas yang Bakal Dilarang Ekspor mulai Juni 2023

Seperti diketahui, dengan didukung dengan kreativitas inovasi dan terobosan baru, generasi muda adalah penerus pengembangan perkebunan.

“Jika tidak mulai sekarang lalu kapan? (Memberikan dukungan terhadap generasi muda) ini perlu dilakukan demi masa mendatang yang lebih baik. Ini juga demi kebaikan mereka di masa mendatang," ucap Andi Nur.

Senada dengan Andi Nur, Founder & CEO PT Garut Indonesian Coffee Bernard Langoday mengamini bahwa regenerasi petani merupakan suatu hal penting untuk dilakukan.

Sebagai dukungan regenerasi, ia telah membangun Brand Kopi dari Timur sejak 2019 dan menyelenggarakan program Wiyata Muda yang terpusat pada pendidikan serta pelatihan anak usia dini.

Bernard menjelaskan, program Wiyata Muda meliputi program sekolah kopi melalui kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) University, petani milenial, dan rumah kopi desa untuk program hilirisasi.

Baca juga: Guru Besar IPB: Penggunaan ChatGPT Bisa Majukan Iptek

“Wiyata Muda ini diinisiasi melalui program pendampingan yang didukung oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat dan Agromaritim IPB University bersama Desa Sejahtera Astra,” jelasnya.

Program yang bertempat di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut itu telah memiliki legalitas usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kopi Cikajang dan kini beranggotakan empat BUMDes, yaitu Desa Cikandang, Desa Margamulya, Desa Simpang, dan Desa Mekarsari.

“Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMa) memiliki empat kelompok tani (poktan) dengan 20 anggota per poktan,” imbuh Bernard.

Selain itu, BUMDesMa juga memiliki satu koperasi bernama Sari Buah Kopi dengan total anggota 25 orang, yang sekarang telah berubah menjadi perusahaan bernama PT Garut Indonesian Coffee.

Baca juga: 6 Tips Membangun Bisnis Coffee Shop yang Berpotensi Cuan

Dukungan dari pemerintah

Bernard menuturkan bahwa pemerintah melalui Dinas Perkebunan Kabupaten Garut dan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (Jabar) turut berperan dalam pembangunan ekosistem bisnis kopi.

Dinas Perkebunan, kata dia, telah memberikan pendampingan dan banyak membantu dalam pembangunan ekosistem bisnis kopi, seperti pengadaan bangunan dan mesin olah.

“Terakhir, kami mendapat dukungan rumah pengeringan dan mesin pengolah untuk koperasi,” jelas Bernard.

Tak hanya itu, lanjut dia, pada Agustus 2022, Mentan SYL bersama Dirjenbun Andi Nur Alam Syah serta Eselon I Kementan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke lokasi pembibitan Kopi Arabika di Desa Cikandang, Cikajang, Garut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com