Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Peluang Inovasi Bisnis Ritel

Kompas.com - 14/03/2023, 09:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat*

SEIRING dengan pulihnya mobilitas masyarakat pasca-PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) resmi dicabut pada 30 Desember 2022 lalu, penjualan ritel diyakini akan tumbuh cepat tahun ini.

Seorang pengamat memprediksi penjualan akan tumbuh 4 persen dibanding tahun lalu atau searah dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini yang diperkirakan dapat mencapai 5,1 persen (versi Bank Indonesia).

Bisnis ritel secara umum menawarkan barang konsumen (consumer goods) yang terbagi atas tiga jenis, yaitu barang nyaman (convenience goods), barang shopping (shopping goods) dan barang khusus (specialty goods).

Adalah Melvin T. Copeland (1923) yang pertama kali mengklasifikasikan ketiga jenis barang itu dalam publikasinya di Harvard Business Review.

Bucklin (1963) kemudian menyempurnakan pemahaman mengenai makna dari ketiga jenis barang konsumen tersebut.

Menurut dia, barang nyaman adalah barang di mana sebelum kebutuhan akan barang tersebut muncul, konsumen telah memiliki “peta” preferensi yang mengindikasikan kemauan membeli pada produk yang diketahui daripada melakukan usaha tambahan untuk produk lain.

Konsumen telah menetapkan produk yang akan dibeli sebelum berangkat ke toko. Barang-barang yang tersedia di minimarket yang mayoritas merupakan kebutuhan sehari-hari termasuk di dalam kategori ini.

Sementara barang shopping adalah barang di mana konsumen belum mengembangkan “peta” preferensi yang lengkap mengenai produk sebelum kebutuhan muncul sehingga menuntut konsumen untuk mencari informasi tatkala akan melakukan pembelian.

Konsumen belum memutuskan merek produk yang akan dibeli dan keputusan pembelian baru dilakukan di toko.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+