Namun, hal tersebut bukan berarti “lemah”, memimpin dengan hati diperlukan untuk dapat mengomunikasikan apa yang dirasakan dengan empati dan cara yang tepat.
Kepemimpinan cenderung fokus pada jangka panjang, pemimpin otentik bersedia untuk membimbing setiap orang memelihara organisasi dengan kerja keras dan tekun.
Hal tersebut dilakukan atas dasar yakin dengan hasil yang akan bertahan untuk jangka waktu yang lama.
Menjadi pemimpin otentik tidaklah mudah. Untuk mewujudkan, diperlukan kerja keras terus menyelami diri sendiri, keberanian berpegang teguh pada moral dan integritas, menghindari diri dari penyimpangan, menjaga keseimbangan emosi, dan peduli kepentingan orang banyak.
Namun, ada beberapa contoh pemimpin otentik yang bisa dijadikan inspirasi dalam memimpin, seperti Mahatma Gandhi, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Soekarno, Gus Dur, dan lainnya.
Lantas, bagaimana cara melatih kemampuan untuk menjadi pemimpin otentik?
Dengarkan jawaban lengkapnya dalam siniar Obsesif bertajuk “Menjadi Pemimpin yang Jujur dan Otentik” di Spotify. Akses episode ini sekarang juga melalui tautan akses dik.si/ObsesifS8EP8.
Di sana, kamu bisa mendapatkan informasi menarik seputar dunia kerja untuk fresh graduate dan job seeker. Akses sekarang juga siniar Obsesif dan playlist-nya di YouTube Medio by KG Media agar tak terlewat tiap episode terbarunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.