Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Penumpang Kepanasan Nyaris 2 Jam, Bos Super Air Jet Minta Maaf

Kompas.com - Diperbarui 22/03/2023, 21:48 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Warganet banyak membahas soal penerbangan maskapai Super Air Jet rute Bali-Jakarta karena disebut AC mati. Kondisi itu membuat penumpang dalam kabin pesawat meluapkan sumpah serapah kekecewaannya.

Video viral penumpang yang mengeluh kepanasan ini beredar luas di lini masa, terutama Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok.

Di beberapa video memperlihatkan anak kecil yang menangis, beberapa orang yang pakaiannya tampak basah kuyup karena keringat, mengalami dehidrasi, dan sebagian lainnya sibuk mengipas-ngipas dengan alat seadanya karena suasana yang begitu pengap.

Klarifikasi Super Air Jet

Direktur Utama Super Air Jet, Ari Azhari, menjelaskan hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, bahwa semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang.

Baca juga: Gaji UMK atau UMR Cilegon 2023, Tertinggi di Banten

Pesawat Super Air Jet membawa total 179 penumpang dan 6 kru kabin. Penerbangan IU-737 lepas landas pukul 17.55 WITA dari Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Pada penerbangan dari Bali menuju Jakarta, saat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut, ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal).

Atas kejadian ini, sambung Ari, sehingga pilot harus menurunkan ketinggian pesawat, gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya.

Pesawat sudah mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 18.40 WIB. Seluruh penumpang pun sudah mengikuti proses kedatangan.

Baca juga: Apa yang Membedakan Lion Air, Malindo Air, Batik Air, Wings Air, dan Thai Lion Air?

"Super Air Jet menyampaikan permohonan maaf yang dialami oleh para tamu super," kata Ari dalam keterangan resminya.

"Pernyataan Super Air Jet ialah tidak dapat memberikan keterangan mengenai penyebab adalah langkah yang umum dilakukan dalam industri penerbangan ketika terjadi insiden atau masalah teknis pada pesawat," ungkap dia lagi.

Ia melanjutkan, langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa pesawat secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk menemukan penyebab insiden atau masalah teknis tersebut.

Setelah itu, dijalankan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan bahwa pesawat aman untuk digunakan kembali.

Ari menerangkan, dalam penerbangan itu, jenis pesawat yang mengudara adalah Airbus 320-200 berkode registrasi pesawat PK-SAW, seluruh aspek prosedur penerbangan dijalakan secara tepat.

Baca juga: Gaji UMR Banten Terbaru, Tertinggi Cilegon, Terendah Lebak

"Standar keselamatan sebelum penerbangan diimplementasikan melalui pengecekan pesawat sebelum keberangkatan yang bagian penting dari prosedur penerbangan untuk memastikan bahwa pesawat dalam kondisi terbaik dan aman untuk terbang," terang dia.

Proses pengecekan ini melibatkan beberapa tahapan, yaitu Pre-Flight Check di mana sebelum pesawat diizinkan untuk terbang, kru pesawat melakukan pemeriksaan pra-terbang atau pre-flight check. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan seluruh sistem pesawat.

Lalu Servicing and Refueling. Yakni bahan bakar diisi sesuai dengan perhitungan yang tepat untuk memastikan bahwa pesawat dapat terbang dengan aman dan tanpa masalah.

Terakhir Final Inspection, yaitu pemeriksaan meliputi pengecekan kembali semua sistem pesawat dan perlengkapan keselamatan, serta memastikan bahwa semua penumpang telah naik ke pesawat dengan aman.

Baca juga: Lion Air Tujuan Solo Mendarat di Yogyakarta, Manajemen: Lampu Indikator Menyala

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com