Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 19 Perusahaan Teknologi Dunia yang PHK Massal Karyawannya Tahun 2023

Kompas.com - 31/03/2023, 14:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di penghujung kuartal pertama 2023 ini, gelombang pemutusan hubungan kerja atau PHK besar-besaran perusahaan teknologi dunia tak kunjung surut.

Dalam beberapa minggu ini, banyak perusahaan teknologi dunia yang mengumumkan efisiensi perusahaan dengan melakukan PHK massal.

Terbaru, Electronic Arts (EA), melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6 persen tenaga kerjanya, atau setara sekitar 800 karyawan

Baca juga: Produsen Kendaraan Listrik Ini PHK 1.300 Karyawannya

Sebelumnya, Perusahaan Induk Facebook, Meta kembali mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal terhadap karyawannya.

CEO Meta Mark Zuckerberg mengungkapkan pihaknya bakal melakukan PHK kepada 13 persen karyawannya atau sekitar 10.000 orang

Pengumuman itu tak berselang lama setelah perusahaan penyedia perangkat keras dan layanan telekomunikasi asal Swedia Ericsson mengumumkan PHK kepada sekitar 1.400 karyawan yang berbasis di negara asalnya.

Baca juga: Badai PHK Berlanjut, Raksasa Gim Ini Pangkas 6 Persen Karyawan

Berdasarkan catatan Kompas.com, berikut ini daftar perusahaan teknologi dunia yang mengumumkan PHK besar-besaran di tahun 2023 ini.

1. Electronic Arts (EA)

Perusahaan gim, Electronic Arts (EA), melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6 persen tenaga kerjanya, atau setara sekitar 800 karyawan.

CEO EA Andrew Wilson mengatakan, perusahaan tengah meningkatkan fokus terhadap sejumlah portofolio bisnis. Oleh karenanya, perusahaan meninggalkan portofolio usaha yang dinilai tidak sejalan dengan fokus tersebut.

"PHK merupakan bagian yang paling berat dan kami menjalaninya dengan sangat hati-hati," kata dia, dalam keterangannya, dikutip dari CNBC, Kamis (30/3/2023).

Baca juga: Alasan Efisiensi, Disney Bakal PHK 7.000 Karyawannya

2. Meta

Perusahaan Induk Facebook, Meta kembali mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal terhadap karyawannya.

CEO Meta Mark Zuckerberg mengungkapkan pihaknya bakal melakukan PHK kepada 13 persen karyawannya atau sekitar 10.000 orang.

PHK massal ini bertujuan untuk restrukturisasi sehingga meningkatkan efisiensi perusahaan. Adapun divisi yang terdampak PHK massal adalah Human Resource Department (HRD) dan Divisi Teknologi.

Baca juga: Marak PHK di Startup, Kemenparekraf Imbau Perusahaan Tak Lagi Bakar Duit

3. Ericsson

Perusahaan penyedia perangkat keras dan layanan telekomunikasi asal Swedia Ericsson kabarnya bakal mem-PHK sekitar 1.400 karyawan yang berbasis di negara asalnya.

Langkah PHK massal Ericsson ini akan berdampak pula pada beberapa negara operasional Ericsson yang ada di seluruh dunia.

PHK karyawan Ericsson ini sebabkan oleh lesunya permintaan akan teknologi atau perangkat pendukung 5G bikinan Ericsson di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Shopee dan GOTO PHK Karyawan, Demi Efisiensi dan Perbaikan Fundamental?

 


4. Yahoo

Yahoo dikabarkan akan memangkas 20 persen dari total karyawannya. Langkah PHK massal itu diambil dalam rangka restrukturisasi besar-besaran untuk divisi ad tech (periklanan digital).

Lebih spesifik, PHK ini akan berdampak pada 50 persen karyawan di divisi ad tech atau sekitar 1.600 orang.

CEO Yahoo Jim Lanzone mengungkapkan bahwa PHK dilakukan bukan karena keuangan perusahaan yang, melainkan adanya perubahan strategi perusahaan

5. GitHub

Perusahaan rintisan (startup) situs coding sumber terbuka (open-source) GitHub mengumumkan bakal melakukan PHK kepada 10 persen dari total karyawannya.

Situs coding yang diakuisisi oleh Microsoft pada 2018 ini memangkas karyawan untuk berhemat di tengah ketidakpastian ekonomi global.

GitHub mantap untuk menutup seluruh kantornya dan mengalihkan staf untuk bekerja dari rumah alias work from home (WFH) sepenuhnya.

6. eBay

Platform pasar online eBay mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal kepada sekitar 500 pekerjanya. Angka ini mewakili sekitar 4 persen dari total karyawannya.

Dalam sebuah memo kepada karyawan, CEO eBay Jamie Iannone mengatakan, perusahaan memutuskan untuk melakukan pemotongan setelah memeriksa lingkungan ekonomi makro global selama beberapa bulan terakhir.

Menurut dia, pemotongan jumlah karyawan akan memperkuat kemampuan eBay untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggannya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com