Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka-bukaan Pertamina soal Kebakaran di Kilang Dumai

Kompas.com - 05/04/2023, 12:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) buka-bukaan terkait kronologi terjadinya kebakaran di Kilang Dumai, Riau, pada Sabtu (1/4/2023) malam dan upaya penanganannya. Insiden kebakaran terjadi pada area gas compressor.

Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Taufik Aditiyawarman mengungkapkan, kebakaran di Kilang Dumai dipicu terjadinya kebocoran pada pipa gas hidrogen, yang kemudian diikuti adanya flash atau percikan api sehingga terjadi kebakaran.

"Pada jam 22.42 WIB terjadi kebocoran gas hidrogen pada pipa 6 inci di compressor 212-C-2. Letak bocorannya pada line 2nd stage discharge compressor," kata dia dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Selasa (4/4/2023).

"Kebocoran tersebut diikuti flash serta menyebabkan getaran dan dentuman keras. Kemudian data terakhir dirasakan sampai radius 1 kilometer yang terdampak di perumahan warga," lanjut Taufik.

Baca juga: Dirut Pertamina Ungkap 4 Pemicu Terbakarnya Kilang Minyak

Menurut dia, pada saat ledakan terjadi, sistem emergency shutdown di Kilang Dumai berfungsi sehingga 2 unit compressor pada Hydro Cracker Unit (HCU) tersebut dinonaktifkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan aktivitas unit-unit lain di Kilang Dumai itu tidak terganggu.

Kemudian dilakukan tindakan pemadaman dan pendinginan, hingga akhirnya pada pukul 22.51 WIB api berhasil dipadamkan. Evaluasi lebih lanjut pun dilakukan pada 23.30 WIB dan kondisi sudah dinyatakan aman.

Kendati begitu, Taufik menekankan, akar masalah dari terjadinya insiden flash masih dalam investigasi. Ia bilang, investigasi dilakukan oleh Pertamina, Ditjen Migas Kementerian ESDM, dan Kepolisian RI.

Kilang Dumai beroperasi kembali 15 April 2023

Akibat ledakan itu, Pertamina pun menyetop produksi minyak dan gas dari Kilang Dumai untuk sementara waktu. Saat ini fasilitas milik Pertamina itu sedang dilakukan proses inspeksi dan perbaikan.

Targetnya, Kilang Dumai beroperasi kembali secara penuh pada 15 April 2023. Perseroan akan melakukan inspeksi perbaikan unit yang mengalami kerusakan akibat ledakanm baik terhadap sistem maupun perangkat keras sebelum beroperasi kembali.

"Rencana perbaikan fasilitas tersebut ditargetkan full capacity akan beroperasi 15 April 2023," kata Taufik.

Kilang Dumai tercatat menjadi unit pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia. Kilang ini memiliki total kapasitas produksi 170.000 barrel per hari atau hampir 16,5 persen dari total kapasitas kilang Pertamina.

Meski begitu, Taufik memastikan tidak perlu dilakukan penambahan impor bahan bakar minyak (BBM) sebagai konsekuensi berhentinya produksi Kilang Dumai hingga pekan depan. Ia bilang, kebutuhan masyarakat terhadap BBM pun akan tetap terpenuhi.

"Suplai BBM insya Allah tidak akan terganggu dan juga kita tidak berencana menambah impor untuk mengompensasikan apa yang kurang dari produksi Dumai tersebut," ungkapnya.

Baca juga: Pertamina Janji Perbaikan Rumah Warga akibat Ledakan Kilang Dumai Rampung Sebelum Lebaran

Perbaikan rumah warga terdampak ledakan rampung sebelum Lebaran

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memastikan bahwa tidak ada warga di sekitar Kilang Dumai yang akan direlokasi usai failitas tersebut kebakaran. Rumah warga yang rusak pun akan diperbaiki oleh Pertamina.

Ia menjamin perbaikan rumah warga yang terdampak kebakaran di Kilang Dumai bakal rampung sebelum Lebaran.

"Tidak ada yang perlu direlokasi (usai Kilang Dumai kebakaran) karena rumah-rumahnya masih layak untuk dihuni, dan akan kami perbaiki sebelum Lebaran ini targetnya," kata Nicke.

Sementara itu, Taufik kembali menambahkan, terdapat 418 unit rumah warga yang mengalami rusak ringan akibat insiden ledakan pada area gas compressor Kilang Dumai. Lalu terdapat 4 masjid dan 3 sekolah turut mengalami kerusakan.

Pihaknya pun telah membentuk tim khusus untuk melakukan verifikasi data perbaikan rumah warga bersama pemerintah daerah, RT, RW, serta aparat penegak hukum setempat.

Taufik bilang, rata-rata kerusakan bangunan akibat ledakan tersebut masuk dalam kategori ringan, berupa keretakan kaca dan plafon.

"Kami punya target bahwa perbaikan fasilitas umum dan fasilitas sosial selesai 7 April 2023 agar bisa digunakan selama Ramadhan, dan perbaikan rumah warga ditargetkan selesai 17 April 2023, sebelum Lebaran," jelasnya.

Meski begitu, Taufik belum merinci estimasi kebutuhan dana untuk perbaikan tersebut. Ia hanya memastikan Pertamina akan melakukan ganti rugi kepada masyarakat terdampak.

Baca juga: Rapat Soal Kebakaran Kilang, DPR Singgung Soal Sedekah Pertamina ke Dapil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tahun Ini, OJK Sebut Kinerja Asuransi Jiwa Masih Tertekan

Tahun Ini, OJK Sebut Kinerja Asuransi Jiwa Masih Tertekan

Whats New
Simak 4 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasangan Baru Menikah

Simak 4 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasangan Baru Menikah

Spend Smart
BSI Catat Penyaluran Pembiayaan Rp 251,6 Triliun hingga April 2024

BSI Catat Penyaluran Pembiayaan Rp 251,6 Triliun hingga April 2024

Whats New
Ini Upaya TSE Group Jalankan Bisnis Sawit Berkelanjutan

Ini Upaya TSE Group Jalankan Bisnis Sawit Berkelanjutan

Whats New
Asosiasi Soroti Aturan Impor yang Berubah-ubah dan Dampaknya ke Industri Dalam Negeri

Asosiasi Soroti Aturan Impor yang Berubah-ubah dan Dampaknya ke Industri Dalam Negeri

Whats New
23,7 Persen Investor Kripto dari Kalangan Mahasiswa, PINTU Gelar Edukasi di Unair

23,7 Persen Investor Kripto dari Kalangan Mahasiswa, PINTU Gelar Edukasi di Unair

Whats New
Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Whats New
Danone Indonesia Dukung Pengelolaan Air Berkelanjutan

Danone Indonesia Dukung Pengelolaan Air Berkelanjutan

Whats New
Cara Tarik Tunai dengan QRIS

Cara Tarik Tunai dengan QRIS

Work Smart
Bantu Organisasi Makin Efisien di Era Digital, Platform Digital SoFund Kembangkan Fitur Andal

Bantu Organisasi Makin Efisien di Era Digital, Platform Digital SoFund Kembangkan Fitur Andal

Whats New
Bank Jago Angkat Supranoto Prajogo jadi Direktur

Bank Jago Angkat Supranoto Prajogo jadi Direktur

Whats New
Citi Indonesia 'Ramal' The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Citi Indonesia "Ramal" The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan hingga Satu Persen Sepanjang 2024

Whats New
Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Gandeng UGM, Kementan Berikan Bantuan Benih Padi Varietas Gamagora 7 di Sisipan Lahan Perkebunan

Whats New
Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Tips Hindari Pembobolan Rekening lewat Nomor HP yang Sudah Hangus

Whats New
Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Bersama Kementerian BUMN, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Desa di Morowali

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com