BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BRI

Jangan Sampai Numpang Lewat, Begini Cara Atur Keuangan Saat Dapat Gaji Pertama

Kompas.com - 12/04/2023, 18:44 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mendapatkan uang hasil keringat sendiri untuk pertama kali menjadi momen yang tak terlupakan bagi karyawan first jobber.

Sejumlah rencana untuk menghabiskan gaji pertama pun sudah terbayang sejak jauh-jauh hari. Tak jarang muncul keinginan untuk membeli berbagai wishlist yang justru berujung pada tindakan impulsif.

Jika hal tersebut terjadi, bisa-bisa gaji yang didapat sekadar “numpang lewat” rekening dan tak bertahan hingga periode gaji berikutnya.

Untuk menghindari hal itu, kamu bisa menerapkan tip berikut.

1. Susun anggaran bulanan

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (24/12/2022), salah satu kesalahan yang kerap dilakukan karyawan first jobber dalam mengelola gaji adalah tidak membuat catatan keuangan dan menyusun anggaran bulanan. Padahal, karyawan first jobber membutuhkan sejumlah biaya yang perlu dianggarkan secara matang ketika memasuki dunia kerja.

Agar keuangan terkelola secara tepat, karyawan first jobber disarankan menggunakan metode pengelolaan keuangan 50:20:30. Artinya, 50 persen pendapatan dapat dialokasikan untuk kebutuhan primer, seperti makan, transportasi, keperluan sehari-hari, dan tagihan.

Sementara itu, 20 persen dialokasikan untuk tabungan. Kemudian, 30 persen digunakan untuk keperluan lain, misalnya hiburan dan barang incaran.

2. Sesuaikan gaya hidup dengan pendapatan

Menerima uang dalam jumlah cukup besar untuk pertama kali berpotensi membuat karyawan first jobber sulit mengontrol diri. Terlebih, jika kamu berpikir bahwa menghabiskan uang merupakan bentuk apresiasi terhadap kinerja selama sebulan.

Baca juga: THR Telah Tiba, Sebaiknya untuk Belanja, Bayar Utang, atau Investasi?

Hal itu juga dapat diperparah dengan kondisi lingkungan yang cenderung hedonistik dan takut ketinggalan tren atau fear of missing out (FOMO).

Agar gaji tak sekadar “numpang lewat”, kamu sebaiknya tetap fokus pada tujuan finansial dan tidak memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup yang tidak sesuai dengan pendapatan.

3. Belajar literasi keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia masih berada pada level 49,68 persen pada 2022.

Angka tersebut menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami manfaat dan risiko produk keuangan yang digunakan. Hal ini kemudian membuat masyarakat rentan terjerat investasi bodong dan pinjaman online (pinjol) ilegal yang berpotensi mengganggu kondisi keuangan.

Oleh sebab itu, karyawan first jobber sebaiknya mulai membekali diri dengan literasi keuangan agar kondisi keuangan tetap terjaga dan terkelola dengan baik.

4. Mulai investasi

Ketimbang dihabiskan untuk memenuhi wishlist yang tak semuanya bermanfaat, karyawan first jobber dapat mengalokasikan anggaran gaji untuk berinvestasi.

Selain dapat dimanfaatkan sebagai persiapan keuangan di masa mendatang, investasi juga bisa menjadi salah satu upaya untuk menambah aset dan penghasilan bulanan.

Saat ini, telah tersedia beragam instrumen investasi yang dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial dan profil risiko kamu.

Salah satu instrumen investasi yang bisa dipilih karyawan first jobber adalah deposito. Instrumen investasi ini merupakan simpanan yang hanya dapat dicairkan dalam jangka waktu atau tenor tertentu, misalnya tiga, enam, atau 12 bulan.

Baca juga: 9 Contoh Investasi Jangka Panjang, Cocok bagi Pemula

Jika dibandingkan instrumen investasi lain, deposito memiliki risiko investasi yang kecil. Oleh sebab itu, instrumen ini dinilai cocok bagi karyawan first jobber.

Selain itu, karyawan first jobber juga bisa membeli Surat Berharga Negara (SBN) untuk berinvestasi. SBN adalah surat berharga yang diterbitkan pemerintah untuk membiayai anggaran pendapatan dan belanja negara. Instrumen ini bisa memberikan imbal hasil atau keuntungan bagi investor.

Adapun dana yang terkumpul melalui SBN akan digunakan pemerintah untuk membiayai program-program prioritas dalam pemerataan pembangunan, pendidikan, dan kesehatan di Indonesia.

Jadi, di samping menambah penghasilan, instrumen investasi SBN juga dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi kamu terhadap pembangunan Indonesia.

Instrumen investasi lain yang juga bisa dipilih karyawan first jobber adalah saham. Instrumen investasi ini cocok dipilih bagi first jobber yang memiliki profil risiko cenderung agresif.

Saham merupakan kepemilikan bukti penyertaan modal di sebuah perusahaan terbuka. Pemilik saham juga berhak mendapatkan dividen sesuai jumlah saham yang dimiliki.

Adapun saham dapat dibeli oleh investor di pasar modal menggunakan rekening dana nasabah (RDN). Pada dasarnya, RDN sama dengan rekening bank secara umum. Namun, pemilik RDN tidak akan mendapatkan buku tabungan atau kartu debit seperti kepemilikan rekening bank. Pasalnya, rekening ini khusus digunakan sebagai rekening penampungan dana dalam transaksi jual beli di pasar modal.

Sebagai informasi, first jobber yang ingin mulai berinvestasi bisa mendapatkannya secara mudah melalui aplikasi BRImo dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.

Nasabah #BRI juga dapat membuka rekening RDN melalui BRImo secara mudah lewat smartphone.

Adapun layanan RDN merupakan bentuk kerja sama BRI dengan BRI Danareksa Sekuritas. Layanan ini juga menghadirkan berbagai informasi seputar RDN yang dimiliki nasabah.

RDN itu dapat digunakan untuk pembelian saham di aplikasi BRIGHTS dari BRI Danareksa Sekuritas. Aplikasi itu juga bisa diakses dengan memilih fitur Brights pada aplikasi BRImo.

Selain ketiga investasi tersebut, menu Investasi pada BRImo juga menyediakan fitur Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BRI. Nasabah, khususnya karyawan first jobber, #SemuaPakeBrimo untuk dapat memilih investasi sesuai kebutuhan.

Segera unduh atau update aplikasi BRImo sekarang juga di AppStore, PlayStore, dan Huawei AppGallery!

Informasi lebih lanjut mengenai aplikasi #SatuNusaSatuBRImo, silakan klik link bankbri.co/SemuaPakeBRImo.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com