Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabun Asal RI Diminati Pasar Mesir, Tarif Bea Masuknya Diperjuangkan Turun

Kompas.com - 18/04/2023, 18:17 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Atase Perdagangan Kairo M. Syahran Bhakti mengungkapkan, Perwakilan RI di Mesir berupaya untuk melakukan negosiasi atas tingginya bea masuk produk sabun asal Indonesia yang bisa mencapai 40-60 persen.

Negosiasi bilateral Indonesia-Mesir ini diharapkan dapat membuahkan hasil positif.

Hal ini diungkapkan Syahran saat mendampingi Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf pertemuan bisnis dan budaya di Bayt Nouh, Tanta, Gharbia pada Sabtu (15/4/2023) kemarin.

“Produk sabun Indonesia banyak menempati etalase toko-toko di Mesir. Bea masuk yang termasuk tinggi ternyata tidak menghalangi masyarakat Mesir mencari dan menggunakan sabun Indonesia,” jelas Lutfi dalam siaran resminya, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Ekspor Minyak Rusia Naik, Kembali ke Tingkat Sebelum Perang

Berdasarkan data Central Agency for Public Mobilization and Statistics (CAPMAS), ekspor produk sabun Indonesia (kode HS 3402) pada 2022 tercatat 159.000 dollar AS atau naik 3,24 persen dibandingkan periode 2021 yang sebesar 154.000 dollar AS dengan pangsa pasar 0,12 persen.

Adapun produk sabun kode HS 3401 sebesar 280.000 dollar AS dengan pangsa pasar 0,8 persen.

Pesaing utama adalah Persatuan Emirat Arab (PEA) dengan pangsa pasar 50,61 persen, Turki 7,23 persen, Jerman 2,25 persen, Perancis 2,14 persen, dan Saudi 1,99 persen.

Baca juga: Truk Berhenti Operasi Saat Angkutan Lebaran, Kontainer Ekspor-Impor Diprediksi Menumpuk di Pelabuhan


Syahran menambahkan, tingginya pasokan produk sabun dari PEA ke Mesir karena PEA juga salah satu importir sabun Indonesia terbesar.

“Dalam laporan Trademap, PEA mengimpor sabun dari dunia mencapai 335,34 juta dollar AS dan dari Indonesia mencapai 35,66 juta pada 2021 dollar AS. PEA ialah salah satu negara mitra dagang Mesir dan terikat dengan perjanjian dagang yang memudahkan produk PEA masuk ke pasar Mesir,” jelas Syahran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com