Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung Masuk Tahap "Fine Adjustment", Prosesnya Sudah 69,5 Persen

Kompas.com - 20/04/2023, 20:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh rel Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) sudah dalam tahapan penyesuaian halus atau fine adjustment menjelang comissioning test. Adapun fine adjustment adalah proses tuning atau kalibrasi rel yang sudah dipasangkan.

General Manager Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, proses ini dilakukaan setelah proses track laying selesai.

Keseluruhan proses track laying yakni sepanjang 304 kilometer, telah selesai pada 31 Maret 2023 dan diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

"Pengerjaan proyek KCJB terus dilakukan agar dapat segera dioperasikan. Fine adjustment adalah salah satu proses yang saat ini sedang dilakukan oleh jajaran KCIC dan kontraktor untuk memastikan perjalanan KCJB aman dan nyaman," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/4/2023).

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tak Sampai Bandung, Ridwan Kamil: Saya Maklum...

Fine adjustment dilakukan untuk memastikan tidak ada gelombang pada rel KCJB. Tahap ini penting, karena rel yang akan dilalui KCJB perlu dipastikan sudah benar-benar lurus dan rata.

Dengan demikian, saat KCJB melaju dalam kecepatan 350 kilometer per jam, penumpang tidak merasakan guncangan yang mengganggu kenyamanan.

Sebelum fine adjustment dilakukan, perlu dilakukan ballast disturbing yaitu memberikan guncangan pada tumpukan batu ballast di jalur KCJB sesuai dengan kekuatan guncangan KA Cepat.

Tujuannya untuk meratakan posisi batu ballast agar kuat meredam guncangan KCJB saat melintas. Baru setelah proses ini selesai, mesin penyesuaian halus atau fine adjustment akan dijalankan di atas rel.

Baca juga: Ini Alasan Utama Jokowi Dulu Pilih China Dibanding Jepang Garap KCJB

 


Adapun pekerjaan penyesuaian halus atau fine adjustment sudah dimulai sejak pekerjaan track laying selesai.

Hingga saat ini pekerjaan fine adjustment sudah mencapai 69,5 persen, dan akan terus dipastikan pekerjaan fine adjustment ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Rahadian pun memastikan, bahwa seluruh pekerjaan proyek KCJB akan selalu mengutamakan keamanan dan kenyamanan penumpang.

“Fine adjustment ini adalah satu tahapan dalam persiapan operasional KCJB. Ini tahapan yang penting, karena tanpa adanya fine adjustment maka rel tersebut tidak bisa dilalui oleh KCJB yang kecepatannya mencapai 350 kilometer per jam,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com