Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2023, 20:03 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan, sekitar 50 persen kendaraan belum kembali dari Pulau Sumatera ke Jawa melalui angkutan penyeberangan. Oleh sebab itu, perlu adanya antisipasi lonjakan arus balik hingga akhir pekan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk menghindari kepadatan kendaraan yang akan menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak, masyarakat diimbau untuk menghindari melakukan perjalanan balik pada Minggu (30 April 2023) dan Senin (30 April 2023).

Menurutnya, dari hasil pantauan udara menggunakan helikopter, situasi arus balik di Bakauheni maupun Merak pada hari ini masih terpantau lancar.

"Walaupun hari ini pergerakan arus balik dari Bakauheni ke Merak cukup landai, tetapi harus diingat bahwa ada masyarakat yang mudiknya masih lama dan baru akan pulang akhir pekan ini," kata Budi Karya dalam keterangannya, Jumat (28/4/2023).

Baca juga: Lonjakan Arus Balik Diprediksi Terjadi hingga Akhir Pekan Ini

Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, jumlah penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada arus mudik mulai H-10 hingga H Lebaran sebanyak 920.054. Sementara jumlah kendaraan yang menyeberang sebanyak 213.737 unit.

Sementara itu, penumpang yang sudah menyeberang dari Sumatera ke Jawa pada arus balik mulai H2 Lebaran hingga H+4 baru sebanyak 463.847 orang dengan jumlah kendaraan 104.046 unit. Artinya, masih setengah pemudik yang belum kembali ke Jawa.

Budi Karya menuturkan, pihaknya bersama Korlantas Polri telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan arus balik di Bakauheni hingga akhir pekan ini.

Baca juga: Arus Balik Lebaran, 81.000 Kendaraan Melintas Tol Cipali pada H+4


Salah satunya dengan melakukan pengaturan arus kendaraan, yakni jika Pelabuhan Bakauheni sudah padat maka kendaraan akan dialihkan ke Pelabuhan Panjang dan sebaliknya.

“Kapasitas Bakauheni sangat baik, mampu menampung 39.000 kendaraan, sehingga akan tertangani dengan baik jika ada lonjakan kendaraan,” ucapnya.

Menurutnya, ada sejumlah hal positif dari periode arus mudik maupun balik pada periode libur Lebaran 2023. Di antaranya banyak pemudik yang membeli tiket secara daring jauh-jauh hari, serta jumlah pemudik sepeda motor menurun.

"Kita lihat juga kecelakaan lalu lintas n menurun, dan di Tol Trans Jawa kecepatan meningkat, serta waktu tempuh menjadi lebih cepat. Ini adalah suatu indikator yang baik," pungkas dia.

Baca juga: Jejak Properti Mewah Perusahaan Sukanto Tanoto di Singapura

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Gaji Pekerja di IKN Bebas Pajak Penghasilan, Minat Pindah?

Gaji Pekerja di IKN Bebas Pajak Penghasilan, Minat Pindah?

Whats New
Waspada, Modus Penipuan Keuangan Meningkat Jelang Libur Akhir Tahun

Waspada, Modus Penipuan Keuangan Meningkat Jelang Libur Akhir Tahun

Whats New
5 Daerah di Jawa Barat dengan UMR 2024 Tertinggi

5 Daerah di Jawa Barat dengan UMR 2024 Tertinggi

Whats New
Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh Double Digit pada 2024

Zurich Targetkan Pendapatan dari Premi Asuransi Tumbuh Double Digit pada 2024

Whats New
LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

LPEI dan Pemprov Sumbar Berkolaborasi Tingkatkan Ekspor Produk-produk Daerah

Whats New
Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Erick Thohir Sebut Rencana Merger Angkasa Pura I dan II Butuh 3 Bulan

Whats New
Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Daftar UMR di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat Berlaku per 1 Januari 2024

Whats New
OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun Per Oktober 2023

OJK: Kredit Perbankan Tumbuh, Tembus Rp 6.902 Triliun Per Oktober 2023

Whats New
Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Terbesar di Asia Tenggara, Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tembus Rp 1.266 Triliun

Whats New
Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan 'Traffic' Jadi Perhatian

Di Balik Rencana Merger TikTok dan GoTo, Kepemilikan Data dan "Traffic" Jadi Perhatian

Whats New
Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja 'Online' karena Lebih Murah

Riset Sleekflow, 72 Persen Konsumen Lebih Suka Belanja "Online" karena Lebih Murah

Whats New
Sensus Pertanian 2023:  Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Sensus Pertanian 2023: Petani Menua, Upah Kecil, dan Produktivitas Turun

Whats New
Terdampak Longsor, Jalur Kereta antara Stasiun Karanggandul-Karangsari Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Terdampak Longsor, Jalur Kereta antara Stasiun Karanggandul-Karangsari Dilalui dengan Kecepatan Terbatas

Whats New
Lanskap Startup Asia Tenggara: Awal Kelesuan atau Potensi Menjanjikan?

Lanskap Startup Asia Tenggara: Awal Kelesuan atau Potensi Menjanjikan?

Whats New
Erupsi Empat Gunung Berapi, AirNav: Tidak Ada Penerbangan Terdampak

Erupsi Empat Gunung Berapi, AirNav: Tidak Ada Penerbangan Terdampak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com