Pekan Pendek Usai Libur Lebaran, IHSG Naik 1,38 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Data perdagangan BEI selama periode tanggal 26 sampai dengan 28 April 2023 ditutup pada zona positif.

Mengutip siaran pers BEI, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami peningkatan sebesar 33,12 persen menjadi Rp 13,2 triliun dari Rp 9,96 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan turut mengalami kenaikan sebesar 26,09 persen menjadi 15,669 miliar saham dari 12,427 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Baca juga: Syarat Perpanjangan Izin Operasi Freeport: Indonesia Minta Tambahan 10 Persen Saham

Selanjutnya, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami peningkatan sebesar 24,85 persen menjadi 1.343.327 dari 1.075.980 transaksi pada sepekan sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan sebesar 1,38 persen, yaitu pada posisi 6.915,71 dari posisi 6.821,8 pada pekan lalu.

Kapitalisasi pasar Bursa meningkat sebesar 1,21 persen menjadi Rp 9.790,23 triliun dari Rp 9.672,91 triliun pada penutupan pekan lalu.

Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 621,04 miliar dan sepanjang tahun 2023 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 18,9 triliun.

Baca juga: Melihat Pergerakan Saham Indofood Usai Taiwan dan Malaysia Tarik Indomie Rasa Ayam Spesial

Mengawali perdagangan usai libur Lebaran, PT Bussan Auto menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bussan Auto Finance Tahap III Tahun 2023 dengan nilai nominal sebesar Rp 1,2 triliun.

Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 31 emisi dari 27 emiten senilai Rp 34,48 triliun.

Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 524 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 446,67 triliun dan 47,5 juta dollar AS, diterbitkan oleh 128 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 193 seri dengan nilai nominal Rp 5.537,63 triliun dan 486,11 juta dollar AS. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp 3,10 triliun.

Baca juga: Krisis Bank AS, Penyelamatan First Republic Bank dari Anjloknya Saham