Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalbe Farma Bidik Pertumbuhan Laba Bersih hingga 15 Persen pada 2023

Kompas.com - 04/05/2023, 12:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk, memasang target pertumbuhan yang optimistis pada tahun 2023. Meskipun demikian, perusahaan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnis, di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut.

Optimisme Kalbe Farma terefleksikan dari target pertumbuhan penjualan dan laba bersih perseroan. Direktur Kalbe Farma Bernardus Karmin Winata mengatakan, pada tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 13 persen hingga 15 persen.

Target tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi sepanjang tahun lalu. Pada tahun buku 2022, emiten dengan kode saham KLBF itu mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 10,2 persen secara tahunan serta pertumbuhan laba bersih sebesar 6,2 persen.

Baca juga: Kalbe Farma Bakal Bagikan Dividen Rp 38 Per Saham

Adapun hingga kuartal pertama tahun ini, Kalbe Farma telah membukukan penjualan sebesar Rp 7,86 triliun, tumbuh 12,1 persen secara tahunan. Sementara itu, laba bersih perusahaan baru tumbuh 2,5 persen secara tahunan menjadi Rp 855,71 miliar.

"Memang first quarter (pertumbuhan penjualan) mencapai 12 persen. Ini menruut Saya sudah menunjukan optimisime dan keyakinan di pihak kita mencapai target kita," ujar Bernardus, dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, di Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, Kalbe Farma menyiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun. Anggaran tersebut disiapkan perseroan untuk mendukung langkah ekspansi yang terdiri dari peningkatan kapasitas produksi, perluasan jaringan, hingga penguatan inovasi.

Di tengah strategi ekspansi tersebut, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius menekankan, perseroan akan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Prinsip ini diusung di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut.

Baca juga: Di Tengah Lonjakan Biaya Bahan Baku, Kalbe Farma Bukukan Laba Bersih Rp 2,49 Triliun

"Strageti 2023 memang betul kita tetap ada prinsip kehati-hatian. Kehati-hatian dibarengi dengan optimisme. Dua hal yang harus kita lakukan di Kalbe," tuturnya.

Vidjongtius mengungkapkan, di tengah fluktuasi global saat ini, terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perseroan, yakni berkaitan dengan peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Seiring dengan upaya peningkatan TKDN yang dilakukan pemerintah, Kalbe Farma akan terus meningkatkan kapasitas produksi serta meluncurkan produk baru secara berkelanjutan.

"Memang ini sedang berjalan setiap tahun akan kita lakukan beberapa item baru akan muncul, sehingga kenapa kita bilang jangka panjang perlu, karena kita butuh waktu secara konsisten menghasilkan produk-produk dalam negeri itu," ucapnya.

Baca juga: Erick Thohir Marah-marah ke Direksi KAI dan Inka, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com