Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Kasus BSI, dari Gangguan Layanan sampai "Hacker" Minta Tebusan

Kompas.com - 17/05/2023, 07:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

  • Minggu (14 Mei 2023)

Setelah sempat mengalami gangguan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membukukan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 30 miliar. Dana itu merupakan setoran mitra lebih dari 2.000 transaksi selama membuka weekend banking di 434 kantor cabang BSI pada Sabtu (13/5/2023).

Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo mengatakan, pencapaian tersebut karena hal ini menunjukkan masih tingginya kepercayaan nasabah pada BSI, terutama setelah gangguan layanan yang terjadi sebelumnya.

“Selain itu, mitra BSI juga melakukan setoran perorangan dengan total sebesar Rp 6,8 miliar yang berasal dari 108 transaksi. Pada hari Sabtu juta tercatat sebanyak 432 orang menjadi nasabah baru BSI,” kata Hartoyo dalam siaran pers, Minggu (14/5/2023).

Pada hari yang sama, BSI mencatat pelunasan biaya calon jemaah haji telah mencapai 97,67 persen atau 157.775 orang calon jemaah. BSI memastikan gangguan layanan yang terjadi beberapa hari lalu tidak berdampak siginifikan bagi pelunasan biaya haji nasabah.

Baca juga: Beroperasi di Akhir Pekan, BSI Kantongi Setoran Tunai Rp 30 Miliar

  • Senin (15 Mei 2023)

Layanan transaksi Modul Penerimaan Negara (MPN) dan Sistem Perbendaharaan Anggaran Negara (SPAN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia melalui PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI sempat alami gangguan.

Gangguan tersebut sempat terjadi pada Senin pada Senin pekan lalu (8/5/2023), bersamaan dengan gangguan layan perbankan lain.

Namun demikian, Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan saat ini layanan BSI sudah kembali normal termasuk transaksi krusial MPN dan SPAN Kemenkeu.

BSI sebagai Bank Operasional Mitra Kementerian Keuangan kini sudah kembali dapat mentransaksikan penyaluran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Alhamdulillah saat ini transaksi MPN dan SPAN di BSI sudah kembali tersambung dan berangsur normal. Tentu saja ini merupakan kabar baik bagi seluruh nasabah yang ingin melakukan transaksi di BSI sebagai salah satu bank operasional mitra Kementerian Keuangan,” tutur Ngatari.

Baca juga: BSI: 8.000 Calon Jemaah Belum Lunasi Biaya Haji 2023

  • Selasa (16 Mei 2023)

Kelompok hacker LockBit diduga telah meretas jutaan data nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. Mereka bahkan disebut telah menyebarkan data itu di pasar gelap internet atau dark web.

Sebelum data tersebut disebar, LockBit mengaku telah bernegoisasi dengan pihak BSI. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh akun Twitter dark tracer, @darktracer_int.

"Kelompok ransomware Lockbit juga telah mempublikasi histori percakapan terkait negoisasi dengan BSI," tulis @darktracer_int, Selasa (16/5/2023).

"Mereka meminta tebusan sebesar 20 juta dollar AS (setara Rp 295.619.468.026)," sambung @darktracer_int.

Dalam cuitan itu disisipkan gambar yang menunjukkan histori percakapan antara LockBit dengan pihak yang disebut berasal dari BSI.

Baca juga: BSI Janji Jaga Data Nasabah, Satpam Siber Dikerahkan

Percakapan dimulai dari LockBit yang mengancam akan mengedarkan data nasabah yang telah dicuri, apabila BSI tidak mau membayar tebusan.

Menanggapi ancaman tersebut, lawan bicara LockBit menyatakan kesiapan untuk membayar tebusan sebesar 100.000 dollar AS atau setara sekitar Rp 1,48 miliar (asumsi kurs Rp 14.850 per dollar AS).

Namun tawaran tersebut ditolak, dan LockBit meminta dana sebesar 20 juta dollar AS.

Demikianlah rangkuman peristiwa seputar layanan BSI yang telah mengalami gangguan dan diduga mengalami serangan siber.

Baca juga: Gangguan Sistem BSI dan Kepercayaan Ekonomi Syariah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com