Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI jadi Negara ke-3 dengan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Dunia versi OECD

Kompas.com - 09/06/2023, 19:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah kondisi perekonomian global yang masih tidak menentu, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksi, perekonomian Indonesia pada 2023 masih akan tumbuh lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.

Bahkan, berdasarkan laporan OECD Economic Outlook edisi Juni 2023, Indonesia menjadi negara dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tertinggi ke-3 dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi hanya akan kalah dari India dan China.

OECD memprediksi, pada tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat ke 4,7 persen secara tahunan (year on year/yoy). Perlambatan itu utamanya disebabkan oleh penurunan kontribusi sektor perdagangan internasional.

Baca juga: Ada Risiko Ketidakpastian Global, Batas Bawah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2024 Dipangkas

Pada tahun lalu, Indonesia memang menikmati momentum kenaikkan harga komoditas, yang mendongkrak kinerja ekspor nasional. Namun, normalisasi harga komoditas yang saat ini terjadi akan menurunkan laju pertumbuhan ekspor secara signifikan.

"Perekonomian Indonesia telah diuntungkan dari harga komoditas yang kuat dan akan sensitif terhadap ketidakpastian global," tulis OECD, dikutip Jumat (9/6/2023).

Namun demikian, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) diyakini akan tumbuh pesat. Hal ini seiring dengan mulai dilaksanakannya aktivitas pembangunan di Ibu Kota Nusantara.

Selain itu, mulai kembali dibukanya perekonomian China juga akan berdampak positif terhadap sektor pariwisata nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara asal China memang meningkat secara berkelanjutan sejak awal tahun ini hingga April lalu.

Dengan berbagai sentimen tersebut, OECD memproyeksi, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,7 persen, konsumsi pemeirntah tumbuh 3,1 persen, PMTB tumbuh 2,3 persen, net ekspor tumbuh 1 persen. Adapun produk domestik bruto (PDB) diproyeksi tumbuh 4,7 persen, lebih rendah dari realisasi tahun 2022 sebesar 5,3 persen.

Baca juga: Di Singapura, Luhut Paparkan 4 Strategi Jaga Pertumbuhan Ekonomi RI

Indonesia jadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ke-3


Walaupun melambat, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia masih jauh lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan rata-rata dunia, yakni sebesar 2,7 persen. Data OECD menunjukan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya kalah dari India dengan proyeksi pertumbuhan 6 persen dan China sebesar 5,4 persen.

Adapun daftar negara dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 tertinggi versi OECD adalah sebagai berikut:

1. India (6 persen)

2. China (5,7 persen)

3. Indonesia (4,7 persen)

4. Turki (3,6 persen)

5. Arab Saudi (2,9 persen)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com