Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bakal Turunkan Harga Pertalite, asalkan...

Kompas.com - Diperbarui 14/06/2023, 20:05 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite bisa turun jika harga minyak mentah semakin melandai. Pemerintah akan menghitung kembali harga Pertalite apabila harga minyak dunia turun ke level 60-65 dollar AS per barel.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyatakan, ada kemungkinan harga Pertalite akan turun jika harga minyak mentah dalam hal ini tercermin dalam rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) menyentuh angka tersebut.

“Harga minyaknya belum sampai 60-65 dollar AS per barel, kalau sekitar itu saya kira bisa, kalau sekarang belum,” ujarnya di Gedung DPR RI, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Triwulan I-2023, Investasi Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Capai Rp 33,78 Triliun

Menurut Tutuka, saat ini harga keekonomian Pertalite tidak jauh lebih tinggi dari harga yang ditetapkan saat ini yakni Rp 10.000 per liter.

Seperti yang dijelaskan Kementerian ESDM sebelumnya, rata-rata minyak mentah Indonesia pada bulan Mei 2023 mengalami penurunan menjadi 70,12 dollar AS per barel.

Penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar atas kondisi perekonomian dunia akibat inflasi dan suku bunga.

Salah satu faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah Mei 2023 adalah Platts menyampaikan pada laporan bulan Mei 2023 bahwa proyeksi pertumbuhan permintaan minyak mentah dunia tahun 2023 direvisi turun sebesar 0,17 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

Baca juga: Kuota Elpiji 3 Kg Tahun Depan Diusulkan Naik Jadi 8,3 Juta Ton

Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro menyatakan berdasarkan data jika dibandingkan dengan lima negara ASEAN yang lain (Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina), saat ini level harga BBM Indonesia berada pada posisi yang relatif moderat.

“Bukan sebagai yang paling tinggi, tetapi juga bukan sebagai yang paling rendah,” ujarnya dalam laporan yang berjudul “Penurunan Harga BBM dan Perbandingan Bentuk Kebijakan Harga BBM sejumlah Negara di ASEAN.

Singapura tercatat sebagai negara dengan harga jual BBM yang relatif paling tinggi. Sedangkan Malaysia sebagai negara yang menjual BBM relatif paling rendah dibandingkan lima negara yang lain.

 

Meski demikian, ReforMiner mengingatkan harga BBM antar negara pada dasarnya tidak dapat dibandingkan secara langsung. Hal tersebut karena profil pasar BBM pada masing-masing negara tidak sama.

Selain itu, riset ReforMiner juga menemukan bahwa bentuk kebijakan harga BBM pada masing-masing negara termasuk enam negara di ASEAN tidak sama. (Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Kementerian ESDM Sebut Harga Pertalite Bisa Turun, Cuma Ada Syaratnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com