JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui masyarakat semakin kritis terhadap Direkorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai kasus yang menimpa pegawai Ditjen Pajak.
Merespons hal tersebut, Sri Mulyani mengatakan Ditjen Pajak akan terus melakukan perbaikan internal. Langkah ini dijalankan guna meningkatkan kembali kepercayaan dan kenyamanan bagi para wajib pajak.
"Kita akan terus meperbaiki, kita akan terus melayani, kita akan terus melakukan edukasi. Kalau ada yang kurang, ada yang salah terus kita akan koreksi," tutur dia di Anjungan Sarinah, Jakarta, Minggu (8/6/2023).
Baca juga: Sri Mulyani: Bayar Pajak Harusnya Bisa Lebih Mudah dari Beli Pulsa
Menurutnya, perbaikan di jajaran Ditjen Pajak menjadi penting bagi keberlangsungan negara. Maklum saja, pajak masih menjadi sumber utama pendapatan negara sampai saat ini.
Bendahara negara bilang, penerimaan pajak merupakan salah syarat khusus agar Indonesia dapat mencapai cita-citanya, yakni menjadi negara yang adil, makmur, dan sejahtera.
Melalui pendapatan negara yang lebih tinggi, pemerintah dapat mengalokasikan belanja negara yang lebih besar pula, khususnya pada alokasi anggaran belanja yang dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat.
Baca juga: Kemenkeu Diminta Bentuk Tim Penanganan Pengaduan Surat Cinta dari Ditjen Pajak
"Direktorat Jenderal Pajak itu adalah upaya kita semuanya untuk membangun Indonesia yg tercinta ini, negara kita sendiri, bangsa kita sendiri, hanya bisa besar, hanya bisa menjadi maju karena keringat kita sendiri," ujarnya.
Oleh karenanya, Sri Mulyani menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang patuh membayar pajak. Ia berjanji, Ditjen Pajak akan terus memperbaiki layanan melalui reformasi perpajakan, sehingga semakin mempermudah masyarakat membayar pajak.
"Kami tidak akan pernah lupa berterima kasih kepada seluruh masyarkat Indoensia yang sudah membyar pajk dengan baik. Anda lah pahlawan-pahlawan di Republik Indoneisa untuk terus membangun Indonesia mencapai cita-cita kemerdekaan," ucapnya.
Baca juga: Pembiayaan Anggaran Negara Baru Mencapai Rp 135,1 Triliun, Sri Mulyani: Ini Sangat Kecil
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.