Sebagai contoh ketika suatu perbankan berhasil memberikan kredit di sektor pertanian di atas threshold tujuh persen, maka bank berhak memperoleh insentif pengurangan GWM sebesar 60 basis poin.
Jika perbankan berhasil mendorong pertumbuhan kredit di atas ambang batas dari semua sektor yang ditentukan, maka total 400 basis poin insentif GWM dapat diterima.
Artinya semakin tinggi insentif yang diterima, maka likuiditas perbankan semakin longgar.
Dengan KLM ini, tambahan likuiditas perbankan diperkirakan akan mencapai Rp 50 triliun dan total menjadi Rp 158 triliun jika dikalkulasikan dengan insentif KLM tahap tiga. Artinya, perbankan dapat bersaing positif untuk memberikan kredit pembiayaan.
Dengan kebijakan KLM diharapkan target pertumbuhan kredit sebesar 9-11 persen tahun 2023 dapat tercapai.
Insentif dari sisi penawaran ini diharapkan memberikan efek domino terhadap sisi permintaan dan meyakinkan dunia usaha untuk meredam fenomena wait n see.
Pertumbuhan ekonomi kisaran 4,5 – 5,3 persen pun optimistis dapat tercapai dan tahun 2023 akan berhasil menjadi titik balik keperkasaaan perekonomian Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.