Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Siap Investasi Besar untuk Bisa Masuk ke Bisnis Rantai Pasok Kendaraan Listrik

Kompas.com - 24/08/2023, 08:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia tengah mengincar investasi yang lebih besar untuk masuk dalam bisnis rantai pasokan kendaraan listrik.

Hal ini menyusul persaingan kendaraan listrik di Asia Tenggara memanas, usai produsen kendaraan listrik besutan Elon Musk Tesla mengumumkan akan membuat kantor pusat regional di Malaysia.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) menjadi prioritas di negara tersebut.

"EV kebetulan menjadi prioritas kami," kata dia, dikutip dari CNBC, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Polusi Udara Jakarta, Menhub Ajak Masyarakat Beralih ke Kendaraan Listrik

Langkah Tesla ke Malaysia dapat dipandang sebagai peningkatan posisi Asia Tenggara dalam rantai pasokan kendaraan listrik.

Kesepakatan ini juga membuka peluang produsen mobil Amerika Serikat untuk berekspansi ke pasar baru, usai perlambatan pertumbuhan pasar utama di China.

Perjanjian Tesla dengan Malaysia, pembuat kendaraan listrik akan dapat menjual kendaraan listrik buatan Shanghai secara langsung tanpa tarif impor atau markup perantara.

Tesla juga akan mendirikan kantor pusat regional dan pusat layanan di Selangor. Tak hanya itu, Tesla juga punya rencana untuk memulai pembuayan baterai kendaraan listrik di Malayia.

Anwar sendiri menyatakan, Malaysia terbuka untuk lebih banyak kendaraan listrik, termasuk dari produsen mobil China.

"Akan ada sinergi ketika perusahaan seperti Tesla berinvestasi di Malaysia. Hal ini akan menguntungkan tiga atau empat industri lokal," imbuh dia.

Meskipun demikian, Anwar ragu pihaknya telah siap menjadi jalur perakitan kendaraan listrik secara penuh.

Baca juga: LG Lanjutkan Megaproyek Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

"Tapi yang penting kami memiliki kapasitas untuk memproduksi bagian-bagian baterai yang dibutuhkan dalam mobil," ujar dia.

"Lebih murah kalau diproduksi lokal. Itulah keuntungannya," timpal dia.

Di sisi lain, Indonesia yang telah mendekati Tesla selama bertahun-tahun berlum menghasilkan kemitraan nyata dengan Elon Musk.

Anwar sendiri bilang, Indonesia adalah tetangga yang penting dan memiliki banyak kesamaan.

"Kami bekerja sama dengan sangat baik, baik di sektor pemerintah maupun swasta. Menurut saya, alih-alih berada dalam persaingan yang ketat, kita harus bisa saling melengkapi,” kata dia.

“Itulah yang menjadi semangat dari rangkaian pembicaraan pemerintah saya dengan Presiden Jokowi dan ditindaklanjuti oleh industri,” tandas dia.

Baca juga: Indonesia Akan Tiru Vietnam dan Thailand Terkait Insentif Kendaraan Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com