Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Mandalika Bakal Punya Lapangan Padel Tenis Kelas Dunia

Kompas.com - 24/08/2023, 16:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat (NTB). bakal memiliki kompleks lapangan padel tenis bertaraf internasional. Fasilitas ini akan menjadi tambahan destinasi wisata di kawasan Mandalika.

Pembangunan kompleks lapangan padel tenis kelas dunia itu merupakan hasil kerja sama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dengan PT Indonesian Paradise Property Tbk.

Kedua pihak telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman pada Rabu (23/8/2023) kemarin. Kerja sama ini mencakup pula pembangunan lapangan padel tenis di kawasan Nusa Dua, Bali yang dikelola oleh ITDC.

Baca juga: Soal Ajang WSBK Mandalika Bikin Rugi, ITDC Masih Evaluasi Mau Dihapus atau Tidak

Direktur Utama ITDC Ari Respati mengatakan, pengembangan kompleks lapangan padel ini bertujuan memberikan fasilitas yang berkualitas bagi komunitas pemain padel yang terus tumbuh di Indonesia.

"Dengan fasilitas modern dan berstandar internasional, kompleks lapangan padel ini diharapkan menjadi pusat kegiatan olahraga bagi semua kalangan, mulai dari pemula hingga para profesional," ujarnya di Grand Hyatt, Jakarta, dikutip Kamis (24/8/2023).

Ia pun meyakini, adanya fasilitas padel bertaraf internasional akan menambah nilai Mandalika sebagai kawasan kelas dunia. Sehingga menjadikan Mandalika sebagai destinasi pariwisata yang menarik bagi seluruh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Adapun pembangunan kompleks lapangan padel tenis di kawasan Mandalika ini akan digarap oleh Indonesian Paradise Property di atas lahan seluas 9.600 meter persegi. Seluruh biaya pembangunan ditanggung Indonesian Paradise Property, sementara ITDC hanya menyediakan lahannya.

"Jadi luas lokasinya kurang lebih 9.600 meter persegi, kebetulan tanahnya pas Bazar Area Mandalika, biar semakin ramai, sehingga harapannya bisa menstimulasi perekonomian di wilayah sekitar," jelaa Ari.

Sementara itu, Presiden Direktur Indonesian Paradise Property Anthony Prabowo Susilo menambahkan, nilai pasti dari investasi pembanguan kompleks padel tenis ini masih dilakukan penghitungan. Namun menurutnya, setidaknya butuh biaya sekitar 1-2 juta dollar AS.

"Jadi itu tergantung scoop dan juga konsep yang sedang diracik dengan partner kita. Tapi mungkin kalau Padel sih mungkin sekitar 1-2 juta dollar AS," ungkap dia.

Ia menuturkan, pengembangan fasilitas kompleks lapangan padel tenis di kawasan Mandalika maupun Nusa Dua akan menjadi tonggak penting dalam memajukan olahraga padel dan sektor pariwisata nasional.

Menurutnya, kerja sama dengan ITDC ini sangat relevan dengan portofolio dan komitmen perusahaan untuk mengembangkan destinasi gaya hidup ikonik yang membentuk interaksi sosial masyarakat dan memperkaya komunitas.

"Paradise Indonesia Property terus mendukung perkembangan destinasi pariwisata di seluruh nusantara, sejalan dengan program-program dan inisiatif yang diluncurkan oleh Pemerintah," tutup Anthony.

Baca juga: Indonesia Bakal Punya Pacuan Kuda Berskala Internasional di Mandalika

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Teten: Mana Bisa Menteri Koperasi Tutup TikTok

Whats New
Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Kenapa Jonan Dulu Keberatan dengan Proyek Kereta Cepat?

Whats New
Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Ironi Kereta Cepat: Diklaim B to B, Tapi Minta Jaminan Pemerintah dan APBN

Whats New
Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Genjot Produksi, Pupuk Indonesia Grup Amankan Pasokan Gas dari 5 Perusahaan Migas

Whats New
Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Viral 1 Penduduk RI Tanggung Utang Pemerintah Rp 28 Juta, Ini Kata Kemenkeu

Whats New
Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Gojek Klaim Pengguna Layanan GoCorp Tumbuh 3 Kali Lipat Dibanding 2022

Whats New
Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Perluas Jaringan dan Layanan, BRI Insurance Hadir di Bengkulu

Whats New
United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

United Bike Berencana IPO untuk Perluas Bisnis, Ini Bocorannya

Whats New
Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Subholding Gas Pertamina Kembangkan Dua Proyek LNG di Berau dan Sumenep

Whats New
Cerita Jokowi, Dulu 'Dicuekin' Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Cerita Jokowi, Dulu "Dicuekin" Saat Tawarkan IKN ke Calon Investor, Sekarang Pada Minta...

Whats New
Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Lazada Logistics-Aizen Kerja Sama Pembiayaan Kendaraan Listrik di RI

Whats New
Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Promosi dari Traveloka Mampu Tingkatkan Jumlah Kunjungan ke Destinasi Jarang Dikunjungi

Whats New
UMKM Binaan BTN Perkenalkan Produk di China

UMKM Binaan BTN Perkenalkan Produk di China

Whats New
Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak 'Cuan'

Kelakar Jokowi: Mana Mungkin Aguan Cs Mau Investasi Rp 20 Triliun di IKN Kalau Tak "Cuan"

Whats New
Soal 'Predatory Pricing', Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Soal "Predatory Pricing", Menkominfo: Saya Sudah Tanya ke TikTok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com