Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Terapkan Sistem O2O dan Hadirkan Fitur Menarik, Torch Mudahkan Konsumen Menjangkau Produknya

Kompas.com - 01/09/2023, 14:41 WIB
Eirenopoios Timothy,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Berbelanja online sudah menjadi gaya hidup yang tak terelakkan di Indonesia. Kini, hampir seluruh kebutuhan masyarakat sudah bisa dicari secara online sebagai dampak dari perkembangan teknologi.

Data dari We Are Social menyebutkan bahwa sepanjang 2022 hingga awal 2023, sebanyak 178,9 juta penduduk Indonesia lebih memilih untuk berbelanja secara online.

Angka itu mengalami peningkatan signifikan, yakni 12,8 persen jika dibandingkan 2021. Peningkatan dinilai terjadi akibat kemudahan sistem belanja online yang ditawarkan. Terlebih, konsumen kini dimudahkan dengan beragamnya pilihan aplikasi berbelanja online.

Pada dasarnya, fenomena berbelanja online tersebut menjadi peluang bagi para pebisnis untuk memperluas segmen pasar. Di sisi lain, hal itu menjadi tantangan, terutama bagi banyak offline store.

Meski demikian, tak dapat dimungkiri bahwa perubahan dan perkembangan teknologi yang dinamis membuat masyarakat turut mengubah kebiasaan berbelanja.

Oleh karenanya, penting bagi pebisnis untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengikuti perkembangan zaman.

Hal tersebut pula yang direspons oleh brand clothing asal Bandung, Torch, dengan menerapkan strategi online to offline (O2O).

COO Torch, Ivan Kurniawan, menjelaskan bahwa sistem O2O diadaptasi pihaknya untuk memberikan kemudahan kepada konsumen.

“Dengan mengadaptasi sistem O2O, konsumen bisa memesan produk secara online dan mengambil produknya langsung di offline store,” ujarnya lewat keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (31/8/2023).

Selain itu, sistem yang sama memungkinkan konsumen dapat berbelanja secara online untuk dikirimkan ke alamat tertentu dengan pengiriman lokal sehingga produk bisa sampai lebih cepat.

Lalu, konsumen juga bisa berbelanja di offline store dan dikirimkan ke alamat tertentu.
“Sistem itu merupakan upaya Torch dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman guna memberikan kemudahan bagi sobat Torch (sebutan untuk konsumen setia Torch),” tambahnya.

Hadirkan fitur baru di offline store

Selain O2O, kata Ivan, Torch juga menghadirkan fitur menarik di offline store. Torch menyediakan ruang khusus untuk para talent melakukan livestreaming sehingga pengunjung dapat menonton talent atau live streamer yang sedang preview produk.

Live steamer bisa menyalurkan hobinya dan mengajak konsumen untuk berbelanja dengan sistem O2O. Hadirnya fitur live streaming di offline store membuka banyak kesempatan bagi talent-talent lokal untuk berkarya bersama Torch,” tambah Ivan.

Sebagai informasi, Torch baru menggelar grand opening offline store di Yogyakarta dilaksanakan pada Sabtu (19/8/2023).

Store terbaru tersebut berlokasi di Jogja City Mall, Jalan Magelang 6 Nomor 18, Kutu Patran, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Saat grand opening, acara dimeriahkan dengan special performance dan tamu undangan. Yuk, kunjungi offline store Torch untuk mendapatkan pengalaman berbelanja O2O.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com