Investasi jangka panjang Sampoerna, katanya, merupakan bukti kepercayaan atas iklim investasi dan usaha di Indonesia. Seiring dengan investasi, Sampoerna terus mendorong penciptaan nilai tambah ekonomi dan dampak sosial.
Ini dilakukan melalui peningkatan kapasitas riset, penyerapan tenaga kerja hingga pemberdayaan dan digitalisasi UMKM melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC) di bawah payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia."
Baca juga: Sampoerna Resmikan Pabrik Produk Tembakau Bebas Asap
Sampoerna, lanjut Gkatzelis, senantiasa berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan utamanya konsumen dewasa, karyawan dan mitra usaha, serta masyarakat luas.
Sebagai catatan, pada akhir 2022, Sampoerna mempekerjakan lebih dari 66.000 karyawan secara langsung dan tidak langsung, dan mengoperasikan 7 fasilitas produksi dan 38 fasilitas produksi bekerja sama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS).
Melalui perusahaan pemasok, Sampoerna juga secara konsisten menjalankan program kemitraan dengan 22.000 petani tembakau dan cengkih lokal untuk memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas tinggi.
Sebagai bagian dari investasi jangka panjang Sampoerna, lanjutnya, telah meresmikan meresmikan fasilitas produksi untuk produk tembakau bebas asap dan ekspor perdana ke Asia Pasifik di Karawang, Jawa Barat pada awal 2023.
Baca juga: Bos Sampoerna Sebut Perusahaan Besar Perlu Melakukan Inovasi Disruptif
Fasilitas produksi ini menjadi yang pertama di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia.
Kemudian sejak Februari lalu, Sampoerna juga telah memperkenalkan inovasi terbaru berbasis sains dan teknologi paling mutakhir untuk produk tembakau inovatif bebas asap, yaitu IQOS ILUMA, melalui kelanjutan IQOS Club dengan peluncuran terbatas di 10 kota besar di Indonesia.
“Ini adalah tonggak penting untuk menandai kiprah Sampoerna selama 110 tahun di negara ini,” katanya.