JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak menguat pada Senin (4/9/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (1/9/2023) berakhir di zona merah pada level 6.977,65 atau naik 0,35 persen (24,39 poin).
Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat setelah pada akhir pekan lalu ditutup tipis di bawah resisten 7.005.
Level support IHSG hari ini berada di 6.920, 6.869 dan 6.823, sementara level resistennya di 7.005, 7.058 dan 7.128.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat, 251 Saham Hijau
“IHSG diperkirakan menguat ke level 7.058 sebagai resisten berikutnya apabila hari ini tembus di atas 7.005. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” kata Ivan dalam analisisnya.
Senada, Associate Director of Research and Investmen Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus memperkirakan hari ini IHSG akan bergerak menguat terbatas.
Sentimen dalam negeri, yakni inflasi yang masih terkendali dan sesuai dengan taget Bank Indonesia (BI).
Hal ini akan menjaga akan kepercayaan pasar terhadap ekonomi dalam negeri. Meskipun inflasi secara keseluruhan mengalami kenaikkan, namun inflasi inti masih mengalami penurunan, dan ini merupakan salah satu poin penting yang dapat kita cermati.
Baca juga: IHSG Pagi Melaju, Rupiah Melemah
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG potensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.941 sampai 7.018,” kata Maximilianus dalam analisisnya.
Dari AS sejauh ini tidak ada data ekonomi yang terlalu berpengaruh selain tentunya data Initial Jobless Claims dan Continuing Claims. Data penting justru datang dari Eropa dimana ada pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 yang akan mencuri perhatian, diikuti dengan data penjualan ritel.
Investor akan mencermati data inflasi dan PPI. Sementara dari Jepang, data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 akan menjadi pendorong positif bagi pasar Asia pekan ini apabila data tersebut mampu tumbuh lebih baik.
Baca juga: IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Justru Menguat
Adapun rekomendasi saham dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain sebagai berikut.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.