Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin: Polusi Udara Jakarta di Akhir Pekan Bukan dari Kendaraan Bermotor

Kompas.com - 04/09/2023, 08:18 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan, kendaraan bermotor bukan menjadi penyebab polusi udara terburuk di wilayah Jabodetabek pada akhir pekan lalu, tepatnya Sabtu (2/9/2023) lalu.

Kondisi udara di wilayah Jabodetabek pada Sabtu (2/9/2023) dilaporkan sebagai yang terburuk bila dibanding dengan kondisi sepanjang Agustus lalu.

Berdasarkan Situs IQAir.com, indeks kualitas udara wilayah Jakarta sebesar 168 (tidak sehat) dan konsentrasi Particulate Matter (PM) 2.5 mencapai 19,3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Sandiaga: Masalah Polusi Udara Jadi Lampu Kuning untuk Pariwisata RI

Ilustrasi polusi udara, dampak polusi udara pada kesehatan mental. Shutterstock/Fotos593 Ilustrasi polusi udara, dampak polusi udara pada kesehatan mental.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, kualitas udara di hari Sabtu menunjukkan bahwa level emisi di udara ambien tetap tinggi pada saat jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi lebih sedikit.

Karenanya, kata dia, perlu kajian terkait anggapan bahwa kendaraan bermotor merupakan penyumbang terbesar polusi udara.

"Diperkirakan ada faktor lain di luar transportasi yang menyebabkan kualitas udara di akhir pekan cukup buruk, sama dengan di hari kerja,” kata Febri dalam keterangan tertulis, Senin (4/9/2023).

Febri mengatakan, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pencemaran udara terbesar berasal dari kendaraan yakni 44 persen, kemudian 34 persen Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), lalu dari rumah tangga dan sumber lainnya.

Baca juga: Polusi, Indikasi Menggeliatnya Aktivitas Ekonomi

Kemenperin, kata dia, telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Menteri Perindustrian Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pelaporan Pengendalian Emisi Gas Buang Sektor Industri di Wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Banten.

"SE tersebut dimaksudkan sebagai landasan dan acuan dalam pelaporan pengendalian emisi gas buang sektor industri bagi perusahaan industri dan perusahaan kawasan industri di wilayah tersebut," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com