Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rabiul Misa
Pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara

Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Menjawab Tantangan Aksesibilitas Melalui Inovasi QRIS Tuntas

Kompas.com - 05/09/2023, 14:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lebih jauh, jumlah pengguna maupun volume dan nilai transaksi QRIS diperkirakan terus meningkat sejalan dengan preferensi masyarakat untuk memanfaatkan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan handal.

Inovasi Fitur QRIS TUNTAS

Segendang Sepenarian, BI senantiasa berinovasi untuk mengakselerasi inklusi ekonomi dan keuangan digital di Tanah Air.

Terkini, BI telah meluncurkan standar nasional bagi fitur baru QRIS untuk transaksi tarik tunai, transfer, dan setor tunai atau “QRIS TUNTAS”, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-78.

Standar Nasional QRIS TUNTAS dikembangkan oleh BI bersinergi dengan ASPI dan perwakilan penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP).

Dalam hal implementasi QRIS TUNTAS, Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) ditargetkan mengembangkan fitur dimaksud secepat-cepatnya 1 September 2023 dan selambat-lambatnya 30 November 2023.

Pada praktiknya, penggunaan fitur QRIS TUNTAS terbilang mudah. Bermodalkan aplikasi pembayaran digital, pengguna hanya perlu memindai kode QR yang tertera pada layar gawai, ATM ataupun struk mesin EDC.

Menyangkut biaya transaksi yang dibebankan kepada pengguna cukup terjangkau. Adapun biaya tarik tunai ditetapkan sebesar Rp 6.500 per transaksi untuk transaksi on us (intra-PJP) melalui agen dan transaksi off us (antar-PJP). Sementara biaya transfer uang sama dengan BI-FAST, yakni Rp 2.500 per transaksi.

Lebih lanjut, biaya setor tunai hanya dikenakan sebesar Rp 5.000 per transaksi untuk transaksi on us (intra-PJP) dan transaksi off us (antar-PJP).

Bahkan biaya transfer untuk nominal Rp 100.000 per transaksi, BI sepakat menetapkan biaya lebih terjangkau, yakni sebesar Rp 2.000 per transaksi.

Satu hal yang menarik, fitur QRIS TUNTAS digadang-gadang sebagai game changer pembayaran digital, khususnya bagi masyarakat 3T.

Hal ini terkonfirmasi lewat pernyataan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran pers BI yang mewartakan peresmian fitur inovatif tersebut, “QRIS TUNTAS bertujuan mendorong inklusi melalui perluasan akses pembayaran digital kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya masyarakat kecil, dengan jangkauan ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah pelosok atau wilayah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T)".

Pernyataan ini bukan tanpa alasan. Terdapat tiga katalisator yang berperan penting bagi keberhasilan implementasi fitur transaksi nontunai besutan BI.

Pertama, mayoritas penduduk Indonesia telah menggunakan smartphone dalam aktivitas sehari-hari sejalan dengan pengenaan tarif internet yang terjangkau.

Pada 2022, Newzoo merilis data pengguna ponsel pintar global, di mana Indonesia menduduki peringkat keempat terbanyak di dunia dengan jumlah 192,15 Juta pengguna.

Kedua, tren penetrasi internet di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet Indonesia sudah menembus angka 77,02 persen pada 2021-2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com