Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II Kaji Penggunaan AI untuk Dukung Kegiatan Operasional Bandara

Kompas.com - 08/09/2023, 20:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) tengah mengkaji penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk kegiatan operasional bandara.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, sebab pemanfaatan AI di sektor kebandarudaraan nasional tidak bisa dihindari di masa digitalisasi saat ini.

"AP II adalah operator bandara di Indonesia yang pertama kali masuk dalam diskusi pemanfaatan AI untuk transportasi udara khususnya kebandarudaraan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (8/9/2023).

Pada tahap awal pemanfaatan AI di bandara ini, AP II mendorong kolaborasi dan resource sharing.

Baca juga: Semua Penerbangan Pindah ke Kertajati, AP II Pastikan Bandara Husein Bandung Tak Sepi

Salah satunya dengan mendorong kolaborasi dengan berbagai pohak dalam menerapkan AI di aspek pelayanan, operasional dan komersial bandara, yaitu melalui program Sky Horizon 2023.

Manfaat AI untuk Kegiatan Operasional Bandara

Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta Dwi Ananda menjelaskan, pemanfaatan AI dapat meningkatkan standar operasi, fasilitas, pelayanan dan komersial di bandara.

Misalnya, dapat meningkatkan lalu lintas penerbangan dan menjadikan alur penumpang pesawat di terminal bandara semakin efektif dan efisien.

"Begitu juga dengan fasilitas. Meskipun saat ini sudah ditunjang berbagai teknologi, namun melalui AI kami ingin fasilitas dapat lebih efisien dan optimal dalam hal pemeliharaan, penggunaan energi, dan serta menghadirkan layanan secara lebih personalisasi," kata Dwi.

Baca juga: Jumlah Penumpang di Bandara AP II Catat Rekor Tertinggi Sejak Pandemi

Sementara untuk aspek komersial, pemanfaatan AI dapat dapat membuat bandara AP II menghadirkan layanan yang lebih spesifik bagi pelanggan misalnya menghadirkan ritel sesuai keinginan pelanggan.

Pada aspek operasional bandara, AI juga dapat meningkatkan optimalisasi penggunaan slot time di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia.

Pasalnya, Bandara Soekarno-Hatta memiliki kapasitas ketersediaan waktu terbang keberangkatan dan kedatangan (slot time) sekitar 1.300 per hari, di mana selama ini analisis dilakukan dengan banyak menghabiskan sumber daya, waktu, dan tenaga.

"Apabila kami bisa memanfaatkan AI advanced analytics dalam analisis ini maka hasil dapat lebih cepat dengan tingkat keakuratan tinggi sehingga bisa cepat mendukung kami dalam mengambil kebijakan optimal seperti pembagian periode waktu penerbangan, mengakomodir permintaan, serta mendukung efektivitas penerbangan," jelasnya.

Selain itu, pemanfaatan AI juga untuk meningkatkan pelayanan bagi penumpang pesawat karena dengan AI advanced analytics akan mendukung AP II melakukan passenger sentiment analytics.

"Kami bisa mengetahui secara akurat apa saja yang sebenarnya layanan, fasilitas, dan ritel yang dibutuhkan penumpang pesawat selama di bandara. Ini dapat mendorong kami menciptakan layakan lebih personalisasi (personalized) dan bukan layanan untuk semua (fit for all)," tuturnya.

Baca juga: Menteri ESDM Sebut Pensiun Dini PLTU Perlu Restu dari Sri Mulyani dan Erick Thohir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com