JAKARTA, KOMPAS.com - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mencatat maraknya kasus pembobolan data yang terjadi di Indonesia berimbas pada peningkatan permintaan jasa cyber security alias keamanan siber di semester I 2013.
Direktur MTDL Randy Kartadinata menuturkan pada semester I 2023, penjualan produk dan jasa cyber security perseroan meningkat 240 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Walaupun peningkatannya tinggi namun kontribusi penjualan produk dan jasa cyber security secara total tidak terlalu signifikan kontribusinya dibandingkan dengan penjualan produk lain, yang penjualan per tahunnya mencapai ratusan miliar," jelasnya kepada Kontan, Senin (11/9/2023).
Baca juga: Lindungi Data Pribadi, Kominfo Siapkan Pedoman Etika AI
Lebih jauh Randy melanjutkan, saat ini antivirus dipandang sudah tidak cukup untuk menjaga postur keamanan siber sebuah perusahaan, karena semakin canggih alias advanced insiden cyber security yang terjadi saat ini.
Ia memberikan gambaran, permintaan jasa cyber security yang datang ke MTDL meningkat khususnya di area identifikasi, pendeteksian dan respons penanganan dengan solusi security.
Bila dirunut lebih jauh, hal tersebut terjadi di area solusi security monitoring yang terpadu yang bisa menggabungkan ke 3 security point, yaitu jaringan (perangkat network), server, client (end point).
Baca juga: Jangan Sampai Bocor, Jaga Data Pribadi agar Terhindar dari Kejahatan Siber
Lalu, pengamanan akses korporasi dari device-device yang melakukan akses ke corporate IT system. Terakhir adalah pencegahan kebocoran data melalui teknologi seperti data loss prevention.
Randy mengatakan, porsi kontribusi pendapatan tertinggi masih dipegang oleh unit bisnis distribusi sebesar 71 persen dan unit bisnis solusi dan konsultasi yang berkontribusi 29 persen.
"Penggerak utama segmen distribusi adalah penjualan PC dan notebook. Sedangkan di segmen Solusi dan Konsultasi, penggerak pendapatan utama berasal dari software berkontribusi sebesar 52 persen di semester I 2023," paparnya.
Baca juga: 6 Tips Terhindar dari Pembobolan Rekening
Sebagai informasi, pada semester I 2023 MTDL membukukan pendapatan Rp 9,34 triliun, turun 3,90 persen dari perolehan periode yang sama tahun lalu di angka Rp 9,72 triliun. Lalu pos laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat di angka Rp 272,21 miliar alias naik tipis 0,34 persen dari Rp 271,28 miliar.
"MTDL mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 9,3 triliun, di mana raihan tersebut masih mengalami penurunan sebanyak 4 persen secara YoY. Namun, jika dibandingkan dengan antarkuartal perusahaan telah mengalami pertumbuhan pendapatan 7 persen QoQ," imbuhnya.
Pos aset meningkat di angka Rp 9,19 triliun dari Rp 8,58 triliun, lalu liabilitas di angka Rp 4,57 triliun dari Rp 4,16 di akhir 2022, lalu ekuitas di angka Rp 4,61 triliun dari Rp 4,41 triliun di akhir 2022. (Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi)
Baca juga: Perlindungan Data Pribadi Perlu Diperkuat
Artkel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Marak Pembobolan Data, Permintaan Jasa Cyber Security Metrodata (MTDL) Melonjak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.