Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi IHSG, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 18/09/2023, 08:08 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak melemah pada Senin (18/9/2023). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (15/9/2023) berakhir di zona hijau pada level 6.982,79 atau naik 0,34 persen (23,45 poin).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG hari ini berpeluang megalami pelemahan. Hal ini didorong adanya tekanan dari kenaikkan harga minyak global akibat pemangkasan yang dilakukan oleh Arab Saudi.

Di sisi lain, The Fed akan mengambil sikap untuk selangkah lebih maju, karena pengalaman di masa lalu mengajarkan seperti itu. Potensi untuk menaikkan tingkat suku bunga masih terbuka lebar setidaknya untuk saat ini, meskipun secara konsensus pelaku pasar dan investor tetap melihat The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga.

Baca juga: IHSG Akhiri Pekan Menguat 0,34 Persen, Nilai Transaksi Tembus Rp 21 Triliun

“Harga obligasi hari ini mungkin akan bergerak kembali mengalami penurunan, begitupun dengan IHSG yang berpotensi terkoreksi akibat adanya tekanan jelang pertemuan The Fed. Namun, berdasarkan analisa teknikal, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.953 – 7.008,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Senada, Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berpotensi melemah karena telah mencapai resisten 6.995 namun masih diutup di bawah level tersebut. Sementara itu adanya penembusan di atas 7.020 mestinya merupakan ekstensi subwave v dari wave a untuk menguji resisten berikutnya di 7.058.

“Hari ini IHSG berpotensi melemah. Berdasarkan indikator MACD, IHSG berada dalam kondisi netral. Level support IHSG berada di 6.900, 6.869 dan 6.846, sementara level resistennya di 6.995, 7.020 dan 7.058,” kata Ivan.

Bagaimana dengan saham-saham yang bisa dicermati pada perdagangan hari ini? Simak rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas ini:

1. BinaArtha Sekuritas
ARTO rekomendasi buy on weakness, support 2.200, resistance 2.600 - 3.000, target 2.600.
ASII rekomendasi accumulative buy, support 5.900, resistance 6.400 - 7.150, target 6.400.
BBRI rekomendais accumulative buy, support 5.050, resistance 5.600 - 6.050, target 5.600

2. Pilarmas Investindo
BNGA last price 1.725, support 1.680, resistance 1.755, target 1.745
BRMS last price 214, support 210, resistance 222, target 220
BIPI last price 111, support 108, resistance 118, target 117

3. WH Project
MIDI rekomendasi buy, support 480.
ELSA rekomendasi buy, support 420, resistance 450.
BBNI rekomendasi buy, support 9.375, resistance 9.700 – 9.950.

Baca juga: Hal-hal Ini Bisa Dilakukan Jika Mulai Bosan Menunggu “Cuan” Saham

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com