Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stafsus Sri Mulyani Bantah Pernyataan Anies soal Pengusaha Langsung Diperiksa Petugas Pajak Usai Bantu Dirinya

Kompas.com - 21/09/2023, 08:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden Anies Baswedan menyebutkan, pengusaha tidak ada yang berani membantunya. Ia mengklaim, para pengusaha yang pernah membantunya langsung diperiksa oleh petugas pajak.

Pernyataan tersebut langsung ditampik oleh Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo. Ia mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak pada ketentuan yang berlaku.

Selain itu, pemeriksaan pajak hanya dapat dilakukan jika wajib pajak memiliki kelebihan bayar pajak. Pemeriksaan juga dilakukan apabila terdapat data atau informasi akurat yang menunjukkan tingkat risiko tinggi sehingga kepatuhan harus diuji.

"Dengan demikian, tidak mungkin pemeriksaan dapat dilakukan dengan motif subyektif tertentu, termasuk politik," kata dia, melalui unggahan akun resmi X, dikutip Kamis (21/9/2023).

Baca juga: Anies Baswedan Nilai Pertumbuhan Ekonomi Harus Berkualitas

Lebih lanjut ia menjelaskan, meskipun masuk kategori pemeriksaan, WP tetap dilakukan himbauan agar melakukan pembetulan SPT dan membayar pajak terutang secara sukarela. Oleh karenanya, Yustinus meminta Anies untuk memperjelas tudingan yang disampaikan.

"Dengan demikian kami klarifikasi, informasi yang Bapak terima perlu diperjelas dan tudingan ada penggunaan alat negara untuk kepentingan politis tertentu dipastikan tidak benar," tutur Yustinus.

Sebelumnya bacapres Anies Baswedan mengklaim, tak ada pengusaha besar yang berani membantunya. Sebab, beberapa yang berupaya memberikan bantuan untuk pemenangan Anies dijegal oleh alat negara.

“Buat catatan, yang membantu ukuran (pengusaha) yang menengah, yang besar-besar itu tidak ada yang mendekat, yang mendekati yang tengah-tengah ini semua,” ujar Anies dalam program Mata Najwa: 3 Bacapres Bicara Gagasan di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Anies Baswedan Soroti Ketimpangan APBD: Ini Harus Jadi Perhatian

Ia menceritakan, pengusaha yang berniat memberikan bantuan bakal langsung mendapatkan pemeriksaan pajak. Padahal, lanjut Anies, pengusaha tak memberikan bantuan secara langsung pada Anies. Namun, memberikan bantuan pada para relawannya untuk bergerak di akar rumput.

“Ada contoh (pengusaha) di Jawa Barat, (pengusaha) di Jawa Tengah membantu. Setelah selesai, katanya (pemeriksaan pajak) random, tapi sepuluh-sepuluhnya perusahaan miliknya semua diperiksa pajak,” tutur dia.

Anies lantas menuding alat negara memang dipakai untuk menjegal perjuangannya memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, ia enggan menyampaikan siapa pihak yang diduga memerintahkan berbagai lembaga negara untuk menjegalnya.

“Saya tidak tahu yang memerintahkan siapa, tapi fakta di lapangan seperti itu dan saya mau tanya pada diri saya sendiri dan kita, akankah kita membiarkan republik ini berada dalam rasa takut? Akankah kita membiarkan terasa kebebasan itu hilang? Saya rasa tidak,” imbuh dia.

Baca juga: Jawaban Anies Baswedan Ketika Ditanya Lanjutkan Pembangunan IKN atau Tidak...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com