NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Jumat (29/9/2023) waktu setempat. Pergerakan harga saham dibayangi oleh kekhawatiran investor akan kegagalan pemerintah dalam meloloskan anggaran belanja yang seharusnya selesai pada Jumat lalu.
Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 158,84 poin atau 0,47 persen dan berakhir pada level 33.507,50. Sementara itu, S&P 500 melemah 0,27 persen menjadi 4.288,05. Sementara itu, Nasdaq Komposit naik 0,14 persen, menjadi 13.219,32.
Dow dan S&P 500 berakhir lebih tinggi pada hari sebelumnya karena para pedagang menyambut baik data yang menunjukkan inflasi berpotensi mengalami penurunan. Dow sempat naik pada posisi tertinggi, sekitar 227 poin, atau 0,7 persen. Sedangkan S&P 500 bertambah 0,8 persen, dan Nasdaq menguat 1,4 persen.
Baca juga: Perbedaan Reksadana dan Saham
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau Personal Consumption Expenditures (PCE) yang merupakan metrik inflasi pilihan Federal Reserve sudah dirilis pada Jumat pagi. PCE inti tidak mencakup harga pangan dan energi yang berfluktuasi, mengalami kenaikan 0,1 persen pada bulan Agustus dan 3,9 persen setiap tahun.
Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan bahwa PCE inti akan naik 0,2 persen, secara bulanan dan 3,9 persen dari tahun ke tahun.
Namun, kekhawatiran investor membebani pasar pada sesi ini. Para pemimpin Partai Republik di DPR gagal meloloskan rancangan undang-undang belanja jangka pendek pada hari Jumat, sehingga memperkuat kekhawatiran bahwa anggota parlemen federal tidak akan mencapai kesepakatan tepat waktu.
Baca juga: IHSG Sepekan Melemah, Berikut Daftar Saham Paling Cuan dan Boncos
“Pasar juga perlu menghadapi kemungkinan penutupan pemerintahan,” kata Chris Fasciano, manajer portofolio di Commonwealth Financial Network.
“Berapa lama hal ini berlangsung dan bagaimana dampaknya terhadap data ekonomi jangka pendek, kepercayaan konsumen, dan suku bunga akan menjadi topik utama yang harus diperhatikan investor," tambah dia.
Bulan ini, S&P 500 telah mengalami penurunan 4,9 persen, dan pada kuartal ini lebih rendah atau terkoreksi 3,7 persen. Nasdaq Komposit juga turun 5,8 persen pada bulan September, dan turun 4,1 persen secara kuartalan. Sementara itu, Dow mencatat penurunan 3,5 persen dalam sebulan, dan turun 2,6 persen pada kuartal ini.
Baca juga: Belajar Investasi Saham Lewat Virtual Trading IDX Mobile
“Saham telah menurun terlalu banyak dan terlalu cepat selama masa yang bergejolak sepanjang tahun ini, didorong oleh banyaknya kekhawatiran di pasar saham,” kata Carol Schleif, CIO dari BMO Family Office.
“Pasar beberapa bulan yang lalu bebas dari kekhawatiran di tengah keyakinan bahwa The Fed akan melakukan soft landing, dan sekarang pintu kekhawatiran pasar terbuka lebar karena investor memiliki pertanyaan mengenai prospek ekonomi," tambah dia.
Dow dan S&P 500 mengakhiri minggu ini dengan penurunan masing-masing sekitar 1,3 persen dan 0,7 persen. Sementara itu, Nasdaq Composite berakhir lebih tinggi 0,06 persen.
Baca juga: Jangan Sampai Terjebak, Siapkan Hal-hal Ini jika Mau Beli Saham IPO
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.