Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Anggito Abimanyu
Dosen UGM

Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ketua Departemen Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM. Ketua Bidang Organisasi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia

Ekonomika Pemilu 2024

Kompas.com - 02/10/2023, 07:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Mengenai IKN, capres anggota koalisi berkuasa telah menegaskan untuk memasukkan proyek IKN ke dalam program pembangunan nasional jangka panjang untuk menjamin kelangsungan warisan ini.

Pembangunan IKN menelan biaya triliunan rupiah dari APBN, baik untuk pembangunan perkantoran dan infrastruktur publik. Belum tentu semua fasilitas utama dan pendukungnya diselesaikan dalam lima tahun. Efektivitas pemerintahannya dipertanyakan.

IKN juga dikatakan memiliki potensi energi baru dan terbarukan yang sangat besar dengan alokasi masing-masing hampir 434.000 megawatt dan 434 gigawatt, yang meliputi panas bumi, angin, surya, dan tenaga air. Namun sampai sekarang belum ada investor strategis yang mau berinvestasi di sana.

Strategi menangkap peluang

Mengingat pergantian kepemimpinan suatu negara dapat menimbulkan ketidakpastian bagi investor, dunia usaha harus mengambil beberapa langkah sebelum mengambil keputusan investasi apa pun selama periode pemilu.

Masa pemilu seringkali menghadirkan ketidakpastian bagi dunia usaha yang turut memengaruhi kemajuan investasi di dalam negeri.

Siklus tersebut terlihat pada pemilu-pemilu sebelumnya, seperti pemilu 2009, di mana investasi hanya tumbuh sebesar 3,3 persen dari 10 persen.

Hal sama juga terjadi pada pemilu 2014, di mana investasi tumbuh sebesar 4,6 persen dari 4,4 persen pada tahun sebelumnya.

Pada pemilu 2019, pertumbuhan investasi turun dari 7 persen menjadi 4,5 persen.

Meski ada potensi tantangan, pemerintah Indonesia optimistis investasi akan terus berlanjut di tahun politik 2024.

Pemerintah saat ini optimistis kemajuan investasi akan terus berlanjut pada pemilu 2024. Hal ini didorong kinerja perekonomian yang baik dan kebijakan makroekonomi yang konsisten dan predictable.

Dari sudut pandang ekonomi, besar kemungkinan terjadinya peningkatan konsumsi pada saat pemilu, karena melibatkan jutaan orang yang berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, seperti penjualan atribut kampanye, dan lain-lain.

Nilai tukar rupiah pun menguat, sementara negara lain dilanda depresiasi. Indonesia berada di peringkat keempat dalam 10 besar pasar IPO pada kuartal pertama 2023.

Program-program para capres masih belum membumi, khususnya menggali potensi pendanaan bagi negara, baik melalui APBN maupun dana masyarakat melalui sektor keuangan.

Potensi pendanaan akan datang apabila ada pertumbuhan ekonomi dan masuknya modal asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com