Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Pertumbuhan Profit, RedDoorz Fokus Garap Pasar di RI dan Filipina

Kompas.com - 06/10/2023, 06:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Platform multi-brand perhotelan dan akomodasi, RedDoorz, mengincar pertumbuhan profit untuk mencapai target break even point (BEP) group di Kuartal IV 2023.

VP Operations and Multi-Brand RedDoorz Indonesia Adil Mubarak mengatakan, ada dua cara untuk perusahaan ini menumbuhkan profitnya.

"Gimana kita akan menumbuhkan profit? Ya pasti kita pun harus mikir-mikir nih kalau kita mau belanja. Kedua, kita akan fokus di dua market terbesar," ujar Adil saat Media Luncheon di Madame Delima, Jakarta, Kamis (5/10/2023).

Dia melanjutkan, pihaknya akan fokus menggarap dua pasar terbesar perusahaan, yaitu Indonesia dan Filipina. Adapun pasar RedDoorz di Indonesia mencapai 80 persen dan 20 persen sisanya di Filipina.

Baca juga: Bisnis Hotel di Nusa Dua Beranjak Pulih

Kemudian setelah perusahaan berhasil catatkan pertumbuhan profit dan ada investor baru masuk menanamkan modal, barulah perusahaan kembali menggarap pasar-pasar lain.

"Yang market lain kita pause dulu deh, jangan kita taruh main di situ, kita fokus dulu di dua market," kata dia.

Namun dari dua pasar terbesar itu, RedDoorz akan lebih fokus menggarap pasar Indonesia mengingat 80 persen pasar perusahaan ada di negara ini.

Baca juga: Mitra Syariah RedDoorz Melejit 500 Persen, Tembus 2.000 Hotel

Hal ini lantaran minat berpergian masyarakat Indonesia sangat tinggi. Terlebih jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta orang.

Oleh karenanya, RedDoorz telah menggelontorkan investasi sekitar Rp 1 triliun di Indonesia untuk melancarkan fokus bisnisnya.

"Kita fokusnya sekarang di Indonesia, tentu saja Filipina juga (digarap). Tapi market Indonesia akan paling number one buat kami," ucapnya.

Baca juga: Simak Daftar 50 Hotel Terbaik di Dunia, Ada yang di Indonesia


Sebagai informasi, RedDoorz berhasil menumbuhkan cash flow operasional positif hingga 4 kali lipat dari periode sebelum pandemi Covid.

Cashflow positif ini didorong oleh efektifitas RedDoorz yang secara signifikan berhasil mengurangi tingkat cash burn rate hingga 70 persen secara tahunan (year on year/YoY) pada Semester I 2023.

Hal ini sejalan dengan ambisi RedDoorz untuk mencapai Group Break Even Point (BEP) di akhir 2023 dan meraih EBITDA positif pada 2024. Dalam 3-4 tahun ke depan, RedDoorz juga menargetkan jumlah properti mencapai 8.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com