Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Perbankan Tumbuh 9,06 Persen hingga Agustus 2023

Kompas.com - 10/10/2023, 19:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan penyaluran kredit perbankan tercatat Rp 6.739,40 triliun sampai Agustus 2023.

Penyaluran kredit perbankan meningkat 9,06 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan kredit itu juga tumbuh dibandingkan Juli 2023 yang baru mencapai 8,54 persen secara tahunan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, pertumbuhan kredit investasi mendominasi dengan 11,25 persen secara tahunan.

Baca juga: Ditopang Sektor Konsumsi, BCA Optimistis Kredit Tumbuh 11 Persen

"Di sisi kepemilikan, pertumbuhan kredit terbesar tercatat dari Bank Umum Swasta Domestik yang tumbuh sebesar 12,34 persen yoy," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Selasa (10/10/2023).

Sementara itu dari sisi penghimpunan dana, industri perbankan mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Agustus 2023 Rp 8.082 triliun.

DPK tumbuh 6,24 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bulan lalu, DPK tumbuh 6,62 persen secara tahunan.

Dian menjelaskan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh giro yang tumbuh 8,02 persen secara tahunan.

Baca juga: BI Proyeksi Penyaluran Kredit Baru di Agustus Tumbuh Lebih Pesat

"Pertumbuhan DPK yang termoderasi antara lain karena meningkatnya konsumsi masyarakat paska pencabutan status pandemi Covid-19," terang Dian.

Lebih lanjut Dian memaparkan, kualitas kredit terjaga dengan rasio non performing loan (NPL) net perbankan ada di angka 0,79 persen.

Sedangkan, NPL gross perbankan berada di kisaran 2,50 persen,a atau turun tipis dari bulan sebelumnya 2,51 persen.

Dian menyampaikan, industri perbankan ke depan patut mencermati dampak lanjutan dari tingginya ketidakpastian perekonomian maupun geoplitikal global.

Hal tersebut khususnya karena kebijakan moneter global yang masih ketat (hawkish) dan termoderasinya perekonomian China, sehingga dapat meningkatkan sentimen terhadap risiko likuiditas maupun risiko pasar.

Baca juga: IHSG Menguat, Rupiah Melemah Tembus Rp 15.738 Per Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com