Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia Berdayakan Masyarakat Rentan dan Difabel di Sekitar Pabrik Melalui Program "Permaisuri"

Kompas.com - 17/10/2023, 19:21 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com-Pupuk Indonesia (Persero) meluncurkan program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Industri (Permaisuri) yang fokus pada pemberdayaan masyarakat rentan dan difabel di dekat lingkungan pabrik pupuk.

Salah satu peserta Permaisuri, M Rizki Al Azis mengatakan, telah mengikuti pelatihan menjahit intensif selama satu bulan. Pria berumur 23 tahun itu saat ini lebih optimistis dalam menjalani hidup.

Kecelakaan lalu lintas yang menimpanya beberapa tahun lalu membuatnya kehilangan pekerjaan. Namun kini ia telah memiliki semangat baru dan lebih percaya diri setelah mengikuti pelatihan intensif menjahit.

“Daripada terus terpuruk, saya memutuskan untuk ikut program ini dan akhirnya punya keterampilan baru. Saya jadi bisa membuat baju,” kata Rizki di sela peresmian Program Permaisuri di Gedung Anggrek, Senin (16/10/2023) malam.

Baca juga: Program Rumah Kreatif Tamiang, Berdayakan Kelompok Difabel untuk Bangun Usaha

Hal yang sama disampaikan Jajang Warsidi, warga Kampung Kalioyod, Desa Sarimulya, Kecamatan Kotabaru. Pria 37 tahun itu kini tak lagi minder dan mengurung diri di rumah. Meski punya keterbatasan, ia tak menyerah.

Untuk merubah hidup, Jajang memutuskan mengikuti pelatihan menjahit dari Pupuk Kujang satu bulan lalu. Pelatihan intensif ia lalui setiap hari dengan tekun. Hingga akhirnya ia bisa berkarya dan bisa menjahit. “Dengan keterampilan menjahit ini, nasib saya berubah. Sekarang lebih percaya diri menjalani hidup,” kata Jajang.

Selain Jajang dan Rizki, 10 permpuan terdiri dari ibu rumah tangga dan putus sekolah juga telah menjalani pelatihan menjahit secara intensif. Mereka siap memproduksi kain majun yang akan digunakan perusahaan.

Baca juga: Jadi Inspirasi Perusahaan, Grab Pajang Dua Foto Mitra Difabel Asal Indonesia di Menara NASDAQ

Direktur SDM Pupuk Indonesia Tina T Kemala Intan mengatakan, Permaisuri merupakan program terbaru Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) di bidang tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

“Program ini merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan nilai tambah untuk perusahaan dan masyarakat di lingkungan sekitar pabrik,” ujar Tina usai meresmikan Program Permaisuri di Gedung Anggrek, Senin (16/10/2023) malam.

 

Untuk tahap awal, kata Tina, program Permaisuri dilakukan di dua anak perusahaan Pupuk Indonesia, yaitu Pupuk Kujang dan Petrokimia Gresik. Program Permaisuri dimulai tahun 2023.

"Masyarakat rentan dan difabel diajak untuk bisa lebih produktif dan meningkatkan penghasilan," kata Tina.

Direktur Operasi dan Produksi Pupuk Kujang Robert Sarjaka mengatakan, para peserta terdiri dari 5 orang ibu rumah tangga, 5 orang perempuan putus sekolah, dan 2 orang difabel. Rencananya, produk buatan para peserta ini akan dibeli oleh Pupuk Kujang sebagai alat pendukung produksi di pabrik.

“Para peserta akan membuat kain majun, sebagai alat pembersih yang banyak digunakan di pabrik,” ujar Robert.

Sebelum Permaisuri diluncurkan, Pupuk Kujang telah melakukan sejumlah persiapan sejak jauh hari.

Para peserta, sudah dilatih menjahit secara intensif sejak 18 September 2023. Pupuk Kujang juga memberikan hibah berupa alat produksi yang bisa mereka gunakan.

“Para peserta terlebih dahulu diberi pelatihan menjahit sehingga bisa langsung berkarya saat program Permaisuri diluncurkan hari ini,” kata Robert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com