Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Mata Uang Pakistan Terbaik di Dunia, Apa Alasannya?

Kompas.com - 18/10/2023, 19:17 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

Ilustrasi inflasi. SHUTTERSTOCK/D.EE_ANGELO Ilustrasi inflasi.

Abbas memperkirakan mata uang rupee akan semakin menguat mengingat masih adanya tindakan keras dan penegakan kebijakan oleh pemerintah.

Abbas mengatakan pemerintah Pakistan harus fokus pada peningkatan ekspor dan menarik investasi asing langsung (FDI) ke negaranya. Peningkatan investasi asing langsung meningkatkan permintaan terhadap mata uang negara penerima, dan meningkatkan nilai tukar rupee Pakistan.

Meskipun demikian, pertanyaan yang muncul adalah apakah penguatan mata uang Pakistan  tersebut terjadi secara fundamental.

Baca juga: Dedolarisasi, BI Gandeng Malaysia dan Thailand Kerja Sama Transaksi Mata Uang Lokal

“Pertanyaannya adalah apakah penguatan rupee merupakan sebuah pemantulan yang mematikan atau merupakan indikasi bahwa fundamentalnya menguntungkan,” kata Steve Hanke, profesor ekonomi terapan di Johns Hopkins University.

Dia mencatat bahwa faktor geopolitik dan internal sangat membebani mata uang rupee Pakistan.

Perekonomian Pakistan yang sedang lesu telah diganggu oleh utang yang melumpuhkan dan menipisnya cadangan devisa.

Bank Dunia memperkirakan bahwa PDB riil Pakistan untuk tahun fiskal yang berakhir pada tahun 2023 akan berkontraksi sebesar 0,6 persen. Ini adalah pembalikan sekaligus penurunan tajam dari ekspansi tahun lalu sebesar 6,1 persen.

Baca juga: Total Transaksi Pakai Mata Uang Lokal dengan China dkk Tembus 3,7 Miliar Dollar AS

Selain itu, negara ini sedang bergulat dengan inflasi yang tinggi.

Rata-rata inflasi di Pakistan naik ke level tertinggi dalam beberapa dekade sebesar 29,2 persen secara tahunan pada 2023, naik dari 12,2 persen tahun sebelumnya, menurut Bank Dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com