Tekanan suku bunga ditambah pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang masih bernada hawkish.
"Kekhawatiran eskalasi perang Israel-Hamas juga terus menekan rupiah," jelas Lukman kepada kontan.co.id, Jumat.
Baca juga: Kejutan dari Bank indonesia untuk Selamatkan Rupiah
Menurut Lukman, penguatan dollar AS diperkirakan masih berlanjut di pekan depan yang artinya berpotensi menekan rupiah. Investor menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang diperkirakan tumbuh kuat 4.1 persen.
Data inflasi PCE tahunan dan inflasi core PCE bulanan juga diperkirakan meningkat, masing-masing 0,3 dan 3,3 persen, yang masih jauh dari target inflasi The Fed di bawah 2 persen. Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah bakal bergerak dalam rentang harga Rp 15.700 sampai Rp 16.000 per dollar AS selama pekan depan.
Josua turut melihat potensi koreksi lanjutan rupiah yang sejalan dengan perkiraan membaiknya pertumbuhan ekonomi AS. Rupiah diperkirakan melemah hingga ke level Rp 15.850 sampai Rp 15.950 per dollar AS di pekan depan. (Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pekan Ini, Rupiah Jadi Mata Uang Paling Lemah di Asia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.