Selanjutnya, fungsi dari laba ditahan adalah untuk modal pengembangan bisnis atau usaha. Pengembangan bisnis ini tak terbatas sekadar pada pembangunan, tetapi juga bisa meliputi penambahan sumber daya manusia untuk perusahaan.
Baca juga: Kemenhub: Asap Kebakaran TPA Rawa Kucing Tidak Ganggu Penerbangan
Sebuah bisnis wajib mempunyai dana yang cukup untuk beroperasi, termasuk kas kecil dan kas besar. Perusahaan dapatn menggunakan laba ditahan untuk membiayai operasi perusahaan.
Hal ini untuk memberikan kemungkinkan supaya perusahaan dapat dengan terus beroperasi dan memiliki harapan untuk terus berkembang.
Pemilik bisnis tentu menginginkan bisnis yang tak statis atau bahkan relatif menurun. Tetapi menginginkan adanya pertumbuhan serta inovasi untuk bertahan dan berkembang.
Keuntungan laba ditahaun adalah untuk memperluas bisnis maupun melakukan investasi.
Laba ditahan adalah salah satu laporan keuangan yang penting bagi perusahaan serta memerlukan penyusunan secara rutin.
Kemampuan bisnis untuk beroperasi dengan efektif serta mencapai tujuan bisnisnya sangat bergantung pada kualitas laporan ini.
Adapun rumus laba ditahan adalah "Laba ditahan = laba bersih setelah pajak – dividen"
Baca juga: 6 Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Terdampak Asap Kebakaran TPA Rawa Kucing
Sedangkan langkah-langkah untuk untuk menghitung laba ditahan yakni sebagai berikut:
Komponen menghitung laba yang pertama adalah laba kotor atau laba yang bisnis yang diperoleh dari penjualan, yakni dalam rumus laba sebagai berikut:
Laba kotor = angka penjualan - harga pokok
Jika sudah memperoleh jumlah laba kotor, selanjutnya adalah menghitung laba operasional perusahaan dengan menggunakan rumus laba berikut ini:
Laba operasional = laba kotor - biaya operasional
Menghitung laba bersih sebelum pajak merupakan langkah yang selanjutnya untuk menentukan laba tertahan.
Hal ini di hitung dengan melakukan pengurangan bunga, amortisasi, serta depresiasi dari laba operasi, berikut adalah rumus laba bersih.