Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Negatif Inflasi bagi Produsen atau Rumah Tangga Perusahaan

Kompas.com - 22/10/2023, 11:41 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Dampak negatif inflasi bagi produsen atau rumah tangga perusahaan adalah daya beli masyarakat yang menurun akibat kenaikan harga barang atau jasa.

Inflasi adalah suatu kondisi ekonomi di mana harga-harga barang dan jasa secara umum naik secara signifikan dan secara terus-menerus selama jangka waktu tertentu. Ini berarti mata uang yang beredar nilainya semakin menurun seiring berjalannya waktu.

Dikutip dari Rumah Belajar Kemdikbud karangan Helen Purwatiningsih, inflasi sejatinya bisa memberikan manfaat kepada pengusaha bila angkanya masih terkendali.

Misalnya saja, bisa mendorong pengusaha meningkatkan produksi karena adanya kenaikan harga yang secara langsung bisa meningkatkan keuntungan produsen.

Saat adanya kenaikan produksi dan naiknya pendapatan, pengusaha akan meningkatkan jumlah pekerja sehingga lapangan pekerjaan akan semakin banyak.

Baca juga: Penyebab Adanya Inflasi pada Masa Awal Kemerdekaan Indonesia

Sebaliknya, dampak inflasi bagi produsen bisa negatif apabila kenaikannya tidak terkendali. Di mana harga-harga barang meroket tajam sehingga menurunkan daya beli masyarakat.

Dampak inflasi bagi produsen

Inflasi dapat memiliki berbagai dampak pada produsen, baik dampak positif maupun negatif, tergantung pada sejumlah faktor termasuk tingkat inflasi dan sektor industri. Berikut adalah beberapa dampak inflasi bagi produsen:

1. Biaya produksi meningkat

Inflasi dapat menyebabkan kenaikan biaya produksi, seperti kenaikan harga bahan baku, energi, dan tenaga kerja. Ini dapat mengurangi profitabilitas produsen, terutama jika mereka tidak dapat menaikkan harga produk mereka sesuai dengan kenaikan biaya produksi.

2. Penurunan daya beli konsumen

Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli konsumen, karena harga barang dan jasa naik. Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan atas produk, terutama produk yang bersifat mewah atau tidak bersifat kebutuhan pokok.

3. Peningkatan harga jual

Di sisi lain, dampak inflasi bagi produsen bisa saja menguntungkan. Produsen mungkin dapat menaikkan harga produk mereka untuk mengimbangi kenaikan biaya produksi akibat inflasi. Namun, ini mungkin tidak selalu efektif, terutama jika persaingan di pasar tinggi.

4. Fluktuasi harga bahan baku

Dampak inflasi bagi produsen adalah kenaikan bahan baku. Inflasi dapat menyebabkan fluktuasi harga bahan baku, yang dapat mempengaruhi produsen yang sangat tergantung pada sumber daya atau bahan baku tertentu. Mereka harus mengelola risiko ini melalui kontrak, diversifikasi pasokan, atau strategi lainnya.

5. Pengaruh pada laba bersih

Inflasi yang moderat dapat membantu produsen dengan menghasilkan laba yang lebih tinggi dalam periode inflasi, terutama jika mereka dapat menaikkan harga produk mereka.

Namun, inflasi yang tidak terkendali dapat mengurangi profitabilitas mereka karena biaya operasional meningkat lebih cepat daripada kenaikan harga jual.

Baca juga: Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab, dan Dampak Buruknya

Dampak inflasi bagi produsen maupun dampak inflasi bagi negara bisa menguntungkan atau merugikan. Yang pasti, inflasi yang terlalu tinggi seringkali berdampak negatif.KOMPAS.COM/DEWANTORO Dampak inflasi bagi produsen maupun dampak inflasi bagi negara bisa menguntungkan atau merugikan. Yang pasti, inflasi yang terlalu tinggi seringkali berdampak negatif.

Dampak inflasi bagi negara

Dampak inflasi bagi negara cukup beragam, baik yang positif maupun negatif. Dampaknya dapat berbeda tergantung pada tingkat inflasi, stabilitas ekonomi, dan bagaimana pemerintah mengelola kebijakan ekonominya.

Berikut adalah beberapa dampak inflasi bagi negara:

Dampak Negatif:

1. Pengurangan daya beli

Inflasi dapat mengurangi daya beli mata uang, sehingga konsumen harus membayar lebih banyak untuk barang dan jasa. Ini dapat menyebabkan penurunan standar hidup dan mempengaruhi konsumsi.

2. Perencanaan ekonomi jadi sulit

Inflasi yang tinggi atau tidak stabil dapat membuat perencanaan ekonomi menjadi sulit. Bisnis dan individu kesulitan memperkirakan biaya masa depan, yang dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi.

3. Menurunkan nilai tabungan

Nilai tabungan dalam bentuk mata uang tunai atau investasi dengan bunga tetap dapat terkikis oleh inflasi. Orang yang menyimpan uang dengan bunga yang lebih rendah daripada laju inflasi mungkin mengalami kerugian.

4. Ketimpangan sosial

Dampak inflasi bagi negara adalah semakin melebarkan ketimpangan. Inflasi dapat memperburuk ketidaksetaraan ekonomi jika tingkat kenaikan harga lebih tinggi daripada pertumbuhan pendapatan. Orang dengan pendapatan tetap atau rendah mungkin lebih terpukul oleh inflasi.

Baca juga: Penanganan Inflasi Bisa Tentukan Nasib Pj Kepala Daerah

Dampak Positif:

1. Mengurangi utang riil

Orang yang memiliki utang tetap dengan bunga dapat mendapatkan manfaat dari inflasi karena mereka membayar utang mereka dengan mata uang yang nilainya berkurang, yang artinya mengurangi beban utang riil mereka.

2. Meningkatkan ekspor

Inflasi yang terkendali dapat membantu ekspor karena mata uang negara tersebut menjadi lebih murah dibandingkan mata uang negara lain. Hal ini dapat meningkatkan daya saing ekspor.

3. Stimulus ekonomi

Dampak inflasi bagi negara adalah stimulus ekonomi. Inflasi moderat dapat berfungsi sebagai stimulus ekonomi jika konsumen dan bisnis merasa lebih kuat untuk berbelanja dan berinvestasi. Ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

4. Mendorong investasi

Inflasi yang terkendali dapat mendorong perusahaan untuk menginvestasikan keuntungan mereka dalam aset riil seperti tanah dan fasilitas produksi sebagai pelindung terhadap inflasi.

Pemerintah dan bank sentral di banyak negara berusaha mengelola tingkat inflasi dan memastikan stabilitas harga dengan menggunakan berbagai kebijakan moneter dan fiskal.

Tujuan pengendalian inflasi adalah untuk mencapai tingkat inflasi yang moderat yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat sambil menjaga stabilitas ekonomi secara umum.

Inflasi yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menjadi masalah, dan pemerintah biasanya berusaha mencapai tingkat inflasi yang ideal untuk mencapai tujuan ekonomi yang lebih besar.

Nah kesimpulannya, dampak negatif inflasi bagi produsen atau rumah tangga perusahaan adalah menurunnya daya beli yang bisa membuat penjualan berkurang. Namun jika angka inflasi terkendali dan perusahaan bisa mengantisipasinya dengan baik, justru akan berdampak positif.

Dampak negatif inflasi bagi produsen atau rumah tangga perusahaan adalah bisa negatif atau sebaliknya positif. Tergantung dari kenaikan inflasi dan manajemen risiko perusahaan. Sama halnya dengan perusahaan, dampak inflasi bagi negara juga bisa menguntungkan atau merugikan.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Dampak negatif inflasi bagi produsen atau rumah tangga perusahaan adalah bisa negatif atau sebaliknya positif. Tergantung dari kenaikan inflasi dan manajemen risiko perusahaan. Sama halnya dengan perusahaan, dampak inflasi bagi negara juga bisa menguntungkan atau merugikan.

Baca juga: Mendagri Ungkap Pencopotan Pj Walkot Cimahi karena Gagal Tekan Inflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com