Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat dan Peran Wakaf Produktif untuk Perekonomian

Kompas.com - 25/10/2023, 09:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Istilah wakaf seringkali diidentikkan dengan amal keagamaan yang berhubungan dengan harta benda dan sedekah jariyah.

Namun, wakaf juga dapat memiliki dimensi produktif yang mampu memberikan pengaruh pada pembangunan ekonomi secara berkelanjutan, serta memberikan banyak manfaat bagi masyarakat luas.

Konsep wakaf produktif telah menjadi solusi yang inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi bila dikelola dengan baik.

Baca juga: Wakaf, Pengetatan Moneter, dan Keberlanjutan Utang

Ilustrasi masjid, wakaf produktif.SHUTTERSTOCK/TARUN22 Ilustrasi masjid, wakaf produktif.
Dalam keterangan tertulis Dompet Dhuafa, Rabu (25/10/2023), wakaf produktif adalah  konsep pengelolaan aset wakaf dengan tujuan memperoleh surplus sehingga menghasilkan manfaat bagi masyarakat secara berkesinambungan.

Surplus dari pengelolaan aset tersebut kemudian diorientasikan untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi kehidupan banyak orang.

Contohnya membangun fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, membantu memenuhi kebutuhan anak yatim-piatu, dan bantuan yang bersifat produktif lainnya.

Manfaat wakaf produktif

Wakaf produktif dapat memberikan manfaat yang luas dan berkesinambungan bagi masyarakat. Beberapa manfaat yang dapat dihasilkan dari wakaf produktif jika dikelola dengan baik adalah sebagai berikut.

Baca juga: Pengertian Wakaf, Rukun, Hukum, dan Bedanya dengan Infaq

1. Pengentasan kemiskinan

Melalui pengelolaan aset yang produktif, wakaf mampu memberikan sumber pendapatan tambahan bagi kelompok masyarakat yang kurang beruntung, sehingga dapat membantu mengentaskan kemiskinan.

Ilustrasi kebun sayur.Shutterstock/ifiStudio Ilustrasi kebun sayur.

Sebagai contoh, seseorang mewakafkan sebidang tanah yang akan digunakan sebagai perkebunan sayur.

Keuntungan ekonomi yang dihasilkan, digunakan untuk membiayai operasional dan pengembangan usaha, serta membiayai program sosial pendidikan untuk kaum dhuafa.

Selain membuka lapangan kerja dan membantu perekonomian warga sekitar, hasil wakaf tersebut juga melangsungkan program sosial secara berkelanjutan.

Baca juga: Hadirnya Bank Wakaf Mikro Bisa Kurangi Keberadaan Rentenir

2. Peningkatan akses pendidikan dan kesehatan

Wakaf produktif dalam bidang pendidikan dan kesehatan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan yang berkualitas dan perawatan kesehatan yang memadai.

"Pada bidang pendidikan Dompet Dhuafa jalankan yaitu Pesantren Tahfidz Green Lido di Sukabumi. Pesantren ini tidak hanya fokus pada bidang pendidikan saja, namun secara bertahap dalam proses pengembangkan di sektor pertanian dengan adanya green house," tulis Dompet Dhuafa.

Sementara implementasi wakaf pada bidang kesehatan terwujudkan dalam pengadaan fasilitas kesehatan seperti ambulans dan alat-alat kesehatan yang tersebar sejumlah rumah sakit seperti RS Terpadu, Bogor; RS Mata Ahmad Wardi, Serang; hingga RS Hasyim Asyari Jombang.

3. Pemberdayaan perempuan dan masyarakat marjinal

Wakaf produktif dapat digunakan untuk program-program yang membantu pemberdayaan perempuan dan masyarakat marginal, sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

Baca juga: 5 Tahun Beroperasi, Penyaluran Pembiayaan Bank Wakaf Mikro Capai Rp 87,2 Miliar

4. Pengembangan infrastruktur sosial

Aset produktif yang diwakafkan dapat digunakan untuk membangun infrastruktur sosial seperti masjid, madrasah, dan pusat komunitas, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Ilustrasi keuangan syariah, ekonomi syariah.SHUTTERSTOCK/IMRANKADIR Ilustrasi keuangan syariah, ekonomi syariah.

5. Pemberdayaan ekonomi umat

Wakaf produktif meningkatkan kesempatan dan akses terhadap pemberdayaan ekonomi umat. Dengan menginvestasikan dana wakaf pada usaha dan proyek produktif, umat Islam dapat berkembang secara ekonomi dan meningkatkan taraf hidup.

Wakaf dengan sistem produktif dapat membuka lapangan pekerjaan, sehingga dapat memberdayakan masyarakat untuk membangun kemakmuran secara bergotong-royong.

Peran wakaf produktif dalam membangun ekonomi berkelanjutan

Wakaf yang produktif dapat memainkan peran yang sangat penting dalam upaya membangun ekonomi berkelanjutan. Berikut adalah beberapa peran utama yang dihasilkan dari wakaf.

Baca juga: Wakaf Uang yang Terkumpul Masih Minim, Ini Kata Badan Wakaf

1. Mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi

Dengan mengalokasikan sebagian harta untuk program-program produktif, wakaf dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi antara kelompok masyarakat yang berkecukupan dan yang kurang mampu.

2. Mendorong investasi berkelanjutan

Wakaf produktif mendorong investasi dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan memiliki dampak jangka panjang bagi masyarakat, seperti usaha mikro dan kecil, yang merupakan tulang punggung ekonomi umat.

3. Memperkuat perekonomian lokal

Wakaf produktif berfokus pada pengembangan ekonomi lokal, yang dapat memperkuat daya saing dan ketahanan ekonomi masyarakat dalam menghadapi tantangan global.

4. Menjunjung tinggi prinsip keadilan sosial

Dalam Islam, prinsip keadilan sosial sangat ditekankan. Melalui wakaf produktif, prinsip ini dapat diwujudkan dengan meratakan peluang dan akses bagi semua anggota masyarakat.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Ajak Umat Islam Wakaf Uang, Tidak Melulu Tanah

5. Mengajarkan nilai berbagi dan kebaikan

Wakaf produktif merupakan perwujudan nyata dari nilai berbagi dan kebaikan dalam Islam. Dengan mengamalkan wakaf produktif, umat Islam belajar untuk peduli terhadap kebutuhan sesama dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com