Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Energi Berdikari di Jambi Kelola Sampah Jadi Suvenir hingga Pakan Lele

Kompas.com - 28/10/2023, 20:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) meluncurkan Program Desa Energi Berdikari di Kelurahan Tanjungsari, Kota Jambi.

Program Desa Energi Berdikari ini merupakan salah bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTK di bawah pilar Pertamina Transko Care Environment, yaitu program TJSL yang berfokus pada pelestarian lingkungan.

Desa Energi Berdikari Jambi sebelumnya merupakan Rumah Bank Sampah Omah Sinau yang dikembangkan untuk memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat sekitar.

Baca juga: Program Inovasi Sosial PHE Jambi Merang, Siswa SD Diajak Olah Sampah, Air, hingga EBT

Anak usaha Pertamina, PT PTK, mengembangkaan pengelolaan sampah berbasis energi bersih dengan menggulirkan program Desa Energi Berdikari di Jambi. Peluncuran program Desa Energi Berdikari dilakukan di Kelurahan Tanjungsari, Kota Jambi, Selasa (24/10/2023).
DOK. Humas Pertamina Anak usaha Pertamina, PT PTK, mengembangkaan pengelolaan sampah berbasis energi bersih dengan menggulirkan program Desa Energi Berdikari di Jambi. Peluncuran program Desa Energi Berdikari dilakukan di Kelurahan Tanjungsari, Kota Jambi, Selasa (24/10/2023).

Sebelum menjadi Desa Energi Berdikari, selama dua tahun terakhir bank sampah ini telah mengelola sampah anorganik yang didominasi plastik dan kertas menjadi aneka produk souvenir seperti mainan anak dan berbagai produk kreatif lainnya.

Hingga di tahun 2023, Pertamina Trans Kontintnal mengembangkan pengelolaan sampah organik berbasis energi bersih.

Sonny Mirath, Vice President Legal & Relations PTK menyampaikan Desa Energi Berdikari Jambi merupakan yang pertama bagi PTK dan SH IML. Pengelolaan sampah organik di Desa Energi Berdikari ini memiliki tiga pengembangan terbaharukan.

Pertama, sampah organik menjadi pakan dalam Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF). Kedua, budidaya Maggot ini dijadikan sebagai bahan utama pakan lele di dalam bioflok.

Baca juga: Bersama Mencari Solusi Masalah Sampah Plastik di Indonesia

Ketiga, seluruh operasional pengelolaan sampah organik tersebut menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang juga merupakan energi bersih terbarukan.

Ketiga pengembangan tersebut melengkapi pengelolaan limbah rumah tangga menjadi produk-produk bernilai tambah, seperti lilin aromatik dari pengolahan minyak jelantah, sistem pertanian vertical garden.

Ilustrasi taman vertikal, menanam sayuran hidroponik secara vertikal. SHUTTERSTOCK/PIYACHOK THAWORNMAT Ilustrasi taman vertikal, menanam sayuran hidroponik secara vertikal.

“Melalui program ini, PTK turut berkontribusi pada penurunan emisi karbon melalui transformasi energi dengan memberikan akses energi terbarukan bagi masyarakat di tingkat lokal, termasuk mengurangi sampah rumah tangga baik anorganik maupun organik, sehingga kita bisa mengurangi sampah dari sumber pertama,” tutur Sonny dalam keterangannya, Sabtu (28/10/2023).

Vega Pita, Manager Stakeholders Management PIS menjelaskan program ini merupakan program pemberian akses Energi Terbarukan (ET) kepada masyarakat yang digunakan untuk kegiatan pemberdayaan perekonomian masyarakat dengan tujuan utama ialah kemandirian Energi dan Kemandirian Ekonomi Masyarakat.

Baca juga: SMGR Gunakan RDF dalam Produksi Semen, Atasi Persoalan Sampah

Hal ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan komitmen Environmental, Social and Governance (ESG) Pertamina.

Desa Energi Berdikari ini juga menjadi Desa Energi Berdikari ke-64 di Pertamina Group dan menjadikan masyarakat lebih paham mengenai Energi Terbarukan melalui edukasi yang dilakukan oleh Pertamina Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com