Kemudian, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) juga diproyeksi melanjutkan kinerja positif. Salah satu penyebabnya adalah investasi bangunan yang terus berlanjut.
"Sementara itu, kinerja net ekspor kemungkinan akan terdampak oleh perlemahan perdagangan global," kata Andry.
Baca juga: Bank Dunia Beberkan 3 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Adapun Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mematok angka proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 yang lebih tinggi.
Dalam risetnya, LPEM FEB UI memproyeksi, pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun ini berada di rentang 5,05 sampai 5,09 persen secara tahunan.
LPEM FEB UI menilai, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif di tengah ketidakpastian global yang terus berlanjut. Sumber utama pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga terus mencatat pertumbuhan positif hingga paruh pertama tahun ini.
Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah melaporkan realisasi investasi sebesar Rp 374,4 triliun pada kuartal III-2023. Nilai ini meningkat 21,6 persen secara tahunan.
Baca juga: Bank Dunia Sebut Sektor Jasa Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Kinerja perdagangan internasional Indonesia juga tetap terjaga, dengan surplus neraca perdagangan yang berlanjut selama 41 bulan berturut-turut. Meskipun demikian, nilai surplus menyusut dari 7,8 miliar dollar AS pada kuartal III-2022 menjadi 3,42 miliar dollar AS pada kuartal III-2023.
"PDB Indonesia kuartal III-2023 adalah 5,07 persen dengan range 5,05-5,09 persen," tulis LPEM FEB UI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya