Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta Belanja Online Singles Day di China Bukukan Transaksi Rp 2.458 Triliun

Kompas.com - 13/11/2023, 14:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Fortune

NEW YORK, KOMPAS.com - Pesta belanja online Singles Day di China membukukan transaksi atau penjualan kumulatif volume perdagangan kotor (GMV) sebesar 1,14 triliun yuan atau 156,4 miliar dollar AS, yang setara sekitar Rp 2.458 triliun (kurs Rp 15.717 per dollar AS).

Angka ini naik 2,08 persen dibandingkan tahun lalu, berdasarkan proyeksi penyedia data Syntum.

Dikutip dari CNBC, Senin (13/11/2023), platform e-commerce terbesar di China, Alibaba Group, mengatakan pihaknya mencatat pertumbuhan secara tahunan selama periode penjualan Singles Day tahun ini yang berakhir pada tengah malam pada hari Sabtu (11/11/2023).

Baca juga: Ramai di Internet, Apa Dampak VOMO untuk Penggemar Belanja Online?

Ilustrasi belanja online. SHUTTERSTOCK/RSPLANETA Ilustrasi belanja online.

Sementara itu, pesaing Alibaba, JD.com melaporkan volume penjualan pada rekor tertinggi.

Awalnya merupakan acara belanja online 24 jam yang diadakan pada tanggal 11 November setiap tahun di China, festival Singles Day telah berkembang menjadi promosi berminggu-minggu di seluruh platform e-commerce utama di China dan di toko-toko fisik.

Ekspektasi pertumbuhan penjualan untuk festival belanja online tersebut, yang dipandang sebagai ukuran kepercayaan konsumen, melemah tahun ini karena perekonomian sedang berjuang untuk pulih.

Tahun lalu, ketika China mulai bangkit dari pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19, Alibaba tidak mengungkapkan nilai dari penjualannya untuk Singles Day untuk pertama kalinya.

Baca juga: Lima Cara Hemat Belanja Online agar Gaji Tak Numpang Lewat

Pada tahun ini, mereka hanya mengatakan bahwa penjualannya positif, tanpa memberikan rincian, untuk platform e-commerce Tmall dan Taobao.

Ilustrasi belanja online. SHUTTERSTOCK/RSPLANETA Ilustrasi belanja online.

Alibaba menekankan kepada pedagang untuk menetapkan harga secara agresif pada Singles Day dan pada awal festival pada akhir Oktober, Alibaba mengatakan akan menawarkan 80 juta produk dengan diskon terbesar tahun ini.

Analis melihat hal ini sebagai upaya untuk melawan pesaing seperti Douyin dan Pinduoduo dari PDD Holdings yang telah mengubah lanskap e-commerce Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir dengan menjual barang-barang berbiaya lebih rendah dan didiskon sepanjang tahun.

Akibatnya, diskon 40 sampai 50 persen menjadi lebih umum dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Simak Tren Belanja Online di E-commerce Usai Pandemi Covid-19

Laporan Bain and Company yang dirilis minggu lalu menemukan bahwa 77 persen dari 3.000 konsumen yang disurvei berencana membelanjakan lebih sedikit atau jumlah yang sama pada Singles Day dibandingkan tahun lalu.

Lembaga tersebut mengatakan para pembeli berniat untuk membelanjakan uangnya untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok seperti tisu, sabun cuci tangan, mie instan, dan makanan hewan peliharaan.

Sementara itu, konsumen melakukan pembelian dengan harga lebih murah dan membeli lebih sedikit barang-barang yang bersifat diskresi atau barang-barang bernilai besar seperti peralatan rumah tangga dan furnitur.

Beberapa konsultan memperkirakan pertumbuhan GMV Singles Day di seluruh platform dapat kembali ke pertumbuhan dua digit untuk pertama kalinya sejak pandemi, namun akan membutuhkan waktu.

Baca juga: Pasca-pandemi, Belanja Online Masih Jadi Pilihan Masyarakat

Angka GMV memperhitungkan nilai seluruh pesanan yang dilakukan, dan tidak mencerminkan jumlah yang akan dikembalikan nanti.

Barang-barang yang berkaitan dengan kesehatan dan kebugaran serta gaya hidup luar ruangan diperkirakan akan memiliki kinerja yang lebih baik, dengan merek-merek global seperti Nike dan Lululemon diperkirakan mengalami penjualan signifikan.

Alibaba melaporkan bahwa penjualan sepeda melonjak 300 persen selama satu jam pertama penjualan.

Kosmetik, yang biasanya memiliki kinerja kuat sepanjang periode penjualan Singles Day, diperkirakan akan mengalami kesulitan tahun ini karena permintaan riasan tetap rendah hampir setahun setelah China mencabut pembatasan ketat Covid-19.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com