Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Sudarsono
Guru Besar Universitas Indonesia

Prof Dr Sudarsono, Koordinator riset klaster “economy, organization and society” FISIP UI.

Keterlekatan Teritorial, Moral, dan Sosial Koperasi Konsumen

Kompas.com - 14/11/2023, 16:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tiga nilai dasar Seikyo yang masih dijaga sampai saat ini dengan formula yang lebih membumi, yakni secured safety, reliable quality and reasonable price.

Konstruksi horizontal dan vertikal

Seperti juga jenis koperasi lain, yang dibangun di bawah undang-undang yang berbeda, konstruksi organisasional Seikyo meliputi dua arah, horizontal dan vertikal.

Saat ini terdapat tidak kurang dari 565 primer Seikyo, dengan total anggota lebih dari 29 juta orang di seluruh Jepang.

Secara horizontal, primer Seikyo diklasifikasi sebagai Retail Co-op; Health and Welfare Co-ops; Insurance Co-ops, dan Housing Co-op.

Sementara retail Co-op masih dikelompokkan menjadi Community-based retail Co-ops; school teachers’ Co-ops; University Co-ops; dan Institutional Co-ops.

Dari segi keanggotaan, community based retail Co-ops menyumbang 76,5 persen atau mencapai sekitar 22 juta orang.

Cakupan bisnis kelompok Seikyo ini meliputi pengoperasian pergudangan, layanan hantaran ke rumah, penjualan melalui katalog, dan bisnis berbasis internet. Adapun produknya meliputi produk makanan dan bukan makanan.

Primer Seikyo yang tersebar di seluruh kota dan desa ini pada tingkat to, do, fu dan ken berhimpun ke dalam organisasi sekundernya, dan bermuara pada organisasi tersier pada tingkat nasional (Zenkoku).

Pada saat yang sama, cabang-cabang organsiasi vertikal ini, berhimpun dalam aliansi dengan organisasi setingkat dari koperasi petani, koperasi nelayan, koperasi perhutanan, dan lainnya.

Tiga tungku keterlekatan

Sejarah panjang koperasi konsumen yang dimulai sejak jaman Meiji, mengalami transformasi besar-besaran pascaperang, yang ditandai antara lain, dengan disahkannya UU Koperasi Konsumen 1948.

Pada masa itu, primer Seikyo bentuk baru banyak tumbuh di kantor-kantor Pemerintah, bahkan termasuk koperasi di dalam kantor Badan Rumah Tangga Kekaisaran.

Koperasi Konsumen yang beroperasi di Kementerian Pertanian dan Perikanan mengoperasikan kantin dan toko kelontong untuk melayani para pegawai Kementerian itu, bahkan para pekerja di kawasan sekitarnya.

Demikian juga Koperasi Konsumen yang beroperasi di Kantor Kepolisian Metropolitan Tokyo. Ilustrasi ini menggambarkan fenomena kebangkitan Koperasi Konsumen Jepang pascaperang.

Pertama, prinsipnya, primer Seikyo hanya melayani anggota. Meskipun, toko dan kantin yang dikelola oleh Koperasi itu dapat melayani siapa saja, tetapi bagi anggota koperasi memiliki keuntungan dan kemudahan dalam memperoleh layanan barang dan jasa yang diperlukan.

Terdapat kaitan dan advantage langsung bagi seorang konsumen yang menjadi anggota Seikyo primer.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com